Terdengar suara ricuh dikediaman Mackenzie. Lebih tepatnya diruang keluarga, dimana saat ini Xagra dan Raqeel tengah berdebat.
"Pa, masa papa biarin cowok aku sama orang yang gak dicintainya?"
"Liat pa, Ales gak bahagia sama Rychell!"
"Kamu tau kalo dia gak bahagia, lantas mengapa dulu kamu menolak perjodohan ini nak?"
"Y-ya Raqeel gatau kalo ternyata cowok itu Ales, makanya dulu Raqeel gamau!"
"Ya terus papa harus gimana sayang?"
Raqeel mendesah dan berlutut dihadapan sang papa. "Papa harus buat mereka pisah trus satuin Raqeel sama Ales, ya pa?"
Xagra memejamkan matanya sejenak lalu menghela pelan. Ia menyentuh kedua bahu putrinya.
"Papa gabisa nak, papa gaada hak buat rumah tangga mereka."
Mata Raqeel berkaca-kaca. "Papa gak sayang Raqeel? Papa lebih sayang Rychell, mentang-mentang dia anak kandung?!"
"Nggak gitu sayang, papa sayang sama kamu, sayang banget malah. Tapi--"
"Tapi kenyataannya papa lebih pilih Rychell ketimbang aku! Mentang-mentang aku anak tiri, papa lebih sayang sama dia! Oh, atau karena aku berpenyakit iya?!"
"Papa gapernah berpikir seperti itu Raqeel! Kenapa kamu malah jadi gini! Asal kamu tau, kamu lah anak kandung papa! Kamu tau? Rychell itu bukan anak kandung papa!"
Praangg!
Keduanya menoleh keasal sumber suara dan mendapati Rychell yang membeku di tempat. Xagra pun terdiam, karena bingung apa yang barusan terjadi.
Satu tetes mengalir begitu saja dari mata Rychell. Ia menatap tak percaya pada sang papa. Raqeel hanya diam dan juga kaget, tapi ia malah senang dengan penuturan sang papa tadi. Itu artinya, ia bisa memiliki semuanya dan Rychell tak berhak apapun bukan?
Gadis dengan rambut yang dicepol itu tersenyum sendu dan berbalik. Bahkan ia tak membereskan rantang makanan yang sudah berserakan dilantai.
Ales yang baru sampai teras sedikit terkejut melihat istrinya yang sudah berderai airmata. "Loh, kak? Kenapa?"
Rychell hanya diam dan menatap Ales. "Ayo pulang"
"Hah? Tapi kan kita baru sampai"
"Rychell!"
"Udah ayo pulang!" gadis itu menarik tangan Ales dan pergi menuju mobilnya.
Sementara Xagra dan Raqeel baru sampai teras dan melihat mobil Ales telah pergi meninggalkan pekarangan rumah.
"Rychell!! Aargghh!!"
°°°°°
Rychell menatapi luar jendela dan membiarkan bukit kristal bening terus menuruni pelupuk matanya. Sementara Ales fokus pada jalanan sembari sesekali melirik kearah gadis tersebut.
Ia tak ingin mengganggunya karena ia paham, gadis itu butuh waktu sendiri. Ia pun tak tau mengapa gadis itu bisa nangis seperti ini.
Pria itu meminggirkan mobilnya dan berhenti. Hal itu tentu membuat gadis tadi tersadar dan segera mengusap pipinya.
"Lo mau beli minum?" tanya gadis itu dengan suara serak karena melihat Ales berhenti didepan minimarket.
Pria itu menggeleng membuat Rychell mengernyit.
Lelaki dengan wajah imut itu membuka sabuk pengamannya dan memutar tubuhnya kearah gadis tersebut. Ia juga membuka sabuk pengaman milik istrinya hingga Rychell semakin bingung. Apa maksudnya coba?
KAMU SEDANG MEMBACA
SURREPTITIOUS✓
Teen FictionNot everything has to be known to everyone, sometimes you have to keep it a secret for the happiness of your loved one. Wajib follow sebelum baca⛔