21° U

72 10 1
                                    

"ini, mama udah siapin beberapa baju buat kamu. Kamu pilih mau yang mana ya," Evanny tersenyum seraya mengusap kepala Rychell.

Sementara gadis itu hanya diam menatap kosong kearah beberapa baju yang digantung itu.

Matanya beralih menatap Evanny yang ada disebelahnya saat wanita itu memanggilnya.

"Kenapa ngelamun? Ayo pilih sayang"

Rychell tersenyum tipis. "menurut mama mana yang bagus? Chella bingung soalnya"

Evanny terkekeh, "kamu pasti bingung karena ini perdana diusia kamu ya?"

Rychell ikut terkekeh kikuk dan mengangguk kaku.

Evanny mulai melihat dan tersenyum cerah. "gimana kalo yang ini?"

Rychell menatap tak minat pada gaun itu. Masalahnya adalah, itu gaun terlalu panjang dan pasti akan susah untuk jalan. Akhirnya ia menggeleng.

Evanny mengulum bibirnya dan mengambil lagi. "ini?"

Rychell menatap gaun tersebut dari atas kebawah. Ia terpikir lagi. Teringat kejadian beberapa hari yang lalu.

Dimana saat Ales mengajaknya keluar, Rychell hanya memakai tank top dan celana diatas lutut, pria itu langsung marah besar bahkan hampir memukulnya.

Apalagi gaun itu? Belahan dada yang terlihat dan tak ada lengan. Pasti Ales akan menghancurkan acara nanti. Gadis itu kembali menggeleng.

Evanny terlihat sedikit kecewa, "padahal yang ini bagus banget buat kamu,"

Rychell hanya terkekeh kikuk. Ia juga menyukai gaun itu, tapi dirinya tak ingin Ales menghancurkan acara hanya karena gaun. Apa kata orang nanti?

Mata gadis itu menangkap satu gaun yang terlihat pas dan tepat untuknya. Kakinya melangkah mendekati gaun itu dan tangannya menyentuh gaun tersebut.

Diusapnya gaun itu dan lengkungan keatas tercetak dibibirnya.

"Kamu mau yang itu nak?"

Tanpa sadar, gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Merindukan seseorang yang telah menghilang,"


°°°°°


"Kamu dimana Cale? Mama sama Chella udah diparkiran nih."

"Bentar ma, aku dilobi"

"Buruan, kasian tunangan kamu keliatan cape banget"

Diseberang sana Ales memutar bolamatanya. Lemah. Pikirnya begitu.

"Iyaa"



"Sekarang pilih beberapa undangan buat pernikahan kalian ya," Evanny menyusun beberapa undangan diatas meja.

Keduanya hanya diam menatap beberapa undangan tersebut. Evanny menatap keduanya bergantian dengan senyum dibibirnya.

"Cale, Chella, pilih ayo. Pernikahan kalian tinggal lima hari lagi, ayo buruan"

Rychell mengangkat tangannya dan menunjuk salah satu undangan. Saat tangannya telah menyentuh undangan tersebut, tangan lain menyentuh punggung tangannya.

Hal itu membuat keduanya saling menatap dan terkena sengatan listrik dialiran darah keduanya.

Evanny menahan tawanya dan hanya tersenyum menanggapi betapa awkwardnya anak serta calon mantunya itu.

"Bisa samaan gitu ya? Cie udah satu hati, oke sepakat pilih yang ini ya"

Ales segera menarik tangannya saat sang ibu berkata demikian. Lalu ia beralih menatap Evanny dengan tatapan dalam.

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang