49° W'

82 14 1
                                    

"Lo masih mau diem Chell? Jelasin ke kita sekarang, apa maksud ucapan Raqeel tadi?"

"Chell! Lo mendadak bisu hah!"

"Kenapa si lo gapernah mau cerita ke kita? Kita temen lo bukan si!"

Rychell menaikkan matanya dan menunjukkan smirk-nya. "Temen? Maksud lo, fake friend?"

Yang ada diruangan tersebut tercengang mendengar perkataan Rychell. "Kok lo ngomong gitu sih Chell?"

Gadis itu memutar bolamatanya, "kalian pikir gue polos? Gue tau, tau semuanya. Tai sengaja gue diem, biar gue liat sampe mana kalian mempermainkan gue"

"Dan bener kan? Kalian cuma manfaatin gue, manfaatin duit gue? Kalian mikir dong, itu duit bukan duit bokap gue! Itu duit hasil kerja gue sendiri!"

"Makanya gue santai-santai aja pas lo semua ajak main, karena itu duit gue sendiri! Sejak dia dateng, gue gapernah lagi di kasih duit jajan sama bokap asal lo semua tau!"

Rychell berdiri dan melipat kedua tangannya didada. "Terserah mau percaya apa nggak, gue gapeduli. Cukup disini, gue gamau bahas yang lain"

"Gue capek, gue mau pulang. Terserah kalian mau ngapain, gue gapeduli lagi" ia langsung berbalik dan meninggalkan semua teman-temannya.

"Ini kenapa sih? Masalahnya apa? Gue bingung sumpah" sungut Kenzo kesal karena tak paham apa-apa.

Masalahnya, baik Rychell ataupun Raqeel gaada yang mau jelasin apa-apa. Rychell gamau nama baik Ales jelek karena dirinya, kalo Raqeel gamau nanti dia jadi samsak kakak tirinya itu.

Melihat itu Dean berdiri dan menyusul Rychell. Biar gimanapun, ia adalah teman masa kecil gadis itu. Ia tau silsilah keluarganya, dan ia selalu menjadi sandaran buat gadis tersebut.







°°°°°








"Chell, lo beneran mau pulang? Ini udah malem, besok pagi aja ya pulangnya"

Gadis itu bersikap acuh dan tetap memasukkan bajunya kedalam koper.

"Chell, kita kesini kan buat senang-senang, bukan berantem kek gini"

"Rychella! Dengerin gue!" pria itu menyentuh baju gadis tersebut dan diarahkan kearahnya.

"Apasih Yan! Lo gak ngerti! Lo gatau apa-apa! Lo gatau gimana posisi gue sekarang!"

Pria itu menatap dalam mata Rychell. Terlihat kilatan sedih dan lelah dari matanya. Apa seberat itu masalahnya?

"Karena gue gatau, lo harus kasih tau. Lo bagian dari hidup gue Chell, lo udah kaya adek gue sendiri. Lo tau itu kan?"

Gadis itu memejamkan matanya sejenak dan menurunkan tangan Dean dari bahunya. "Karena lo gatau, gue gamau kasih tau Dean. Belum waktunya lo tau semua"

"Perihal apa sampai harus nunggu waktu?"














°°°°°












"Dia beneran nekat mau pulang?"

Kyle mengangkat kedua bajunya acuh. Ayolah, kenapa Kenzo sedaritadi mengganggu dirinya?

"Wah, gawat. Kalo Rychell nekat pulang, Seryn pasti gamau ketinggalan."

"Kenapa gitu?" tanya Rey sembari memakan sosis bakarnya.

"Iya, soalnya Seryn kan berusaha deketin Rychell biar temenan"

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang