33° G'

63 12 0
                                    

"Raqeel gamau tau, pokoknya Raqeel mau Ales!"

"Hei sayang tenang dulu ya, tenang jangan gini." Evanny kewalahan menghadapi anaknya yang baru turun dari kamar langsung mengamuk.

"Pa, ma, Raqeel itu cinta banget sama Ales. Tolong jangan pisahin kami!"

Xagra hanya diam. Tak tau harus berbuat apa, karena jika kedua pasangan yang baru menikah itu cerai, yang ada saham dari Farrey akan diambil kembali darinya.

"Pa, papa tau kan kalo kebahagiaan Raqeel cuma ada di Ales?" Gadis berderai airmata itu berlutut didekat papanya.

Xagra meletakkan sendok dan garpunya. Ia meraih tisu dan mengelap mulutnya.

"Ayo sini berdiri sayang," Xagra meraih bahu putrinya dan memberdirikannya.

"Kamu tenang aja ya, kalian bakal bersatu kembali. Papa janji," jempol pria paruh baya itu menyeka pipi anaknya yang basah.

Bibir Raqeel melengkung keatas membentuk senyum yang manis. Dalam hati ia bersorak bahagia, sebentar lagi ia akan mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya.

"Thanks a lot my love father!" Gadis itu memeluk papanya. Xagra terkekeh dan mengusap kepala putrinya.

"No problem sweety," dalam hati ia menghela samar.







°°°°°







"Chell? Bibir lo luka, kenapa?" Rychell memalingkan wajahnya. Ia menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Seryn.

"Lo abis berantem lagi? Sama siapa?" Sahut Dean yang baru masuk kelas dan menghampiri meja kedua gadis itu.

"None of your business," Jawab gadis itu dingin membuat Dean memutar bolamatanya.

"Gue galiat lo dirumah beberapa hari ini, kemana lo?" Tanya Dean sembari duduk di kursinya.

"I said none of your business!"

"But, i'm worried!"

Rychell memutar netra kembarnya malas. Dean menarik kursinya dan duduk dihadapan Rychell.

"You feel sorry for me, right? I don't need that"

Seryn menatap keduanya bergantian. Ia tak mengerti apa yang diucapkan keduanya. Ngerti artinya, tapi gatau bicara tentang apa.

"Listen to me, i'm worried cause i care about you, no pity"

"Lie"

Dean mendengus geli lalu berdiri. "terserah!"

Pria itu kembali ketempat duduknya. Sementara Rychell berdiri dan berjalan keluar dai kelas, mengabaikan panggilan dari Seryn. Ia butuh udara segar dan sebotol soda.







°°°°°








"Ih, kakak bolos!" Rychell menoleh dan langsung mengalihkan pandangannya.

Lelaki yang berada dibelakangnya langsung berjalan dan duduk disamping gadis itu.

"Kak ih, kok duduknya dipinggir rooftop sih? Itu kan ada banyak kursi,"

Gadis itu hanya diam dan menatap dalam kearah bawah. Tepatnya kearah lapangan yang tengah diisi oleh anak kelas 10IPA2.

Ia melihat sosok lelaki tengah fokus bermain bola. Terlihat lincah dalam menahan bola dari lawannya.

"Lo gak ikut olahraga?"

Galen menunjukkan cengirannya saat Rychell menatap kearahnya.

"Badan Galen agak gak enak kak, jadi disuruh ke UKS sama gurunya"

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang