34° H'

67 10 0
                                    

"taroh disana, yang rapi ya"

"Iya mbak, jangan lupa gajinya ya" canda Drizle sembari terkekeh.

Rey ikut terkekeh dan kembali membereskan meja guru. Hari ini adalah hari jadi guru mereka. Alias Bu Elvi. Mereka telah menyiapkan rencana untuk ulang tahun wanita itu.

Bahkan Raqeel ikut membantu, meski setengah-setengah buatnya. Namun, batang hidung Rychell tidak keliatan. Kemana gadis itu pergi? Apa bolos lagi? Baik Raqeel, ataupun Ales tak bertemu Rychell dirumah masing-masing.

Akhirnya dibuku absensi, Rychell dibuat tanpa keterangan. Dimana kalo udah tiga kali absen, maka orangtua akan dipanggil kesekolah.

Seryn yang tadinya menyapu, langsung berhenti dan menatap Raqeel. Gadis itu terlihat tengah duduk santai bermain handphone. Pandangannya beralih pada Nesya yang tengah berusaha menempel balon didinding. Mirisnya, Neysa itu gadis terpendek dikelas mereka, jadi bukan sepantasnya ia yang menempel balon.

Gadis dengan kacamata itu berjalan mendekati Raqeel.

"Qeel, lo bantuin Nesya gih. Dia gak nyampe tuh"

Raqeel mendongak lalu tersenyum. Ia mengangguk dan segera mendekati Nesya.

"Nesya butuh bantuan? Sini aku bantuin,"

"Makanya kalo jadi cewek tuh jangan pendek, repotin banget" gumam gadis itu yang hanya bisa didengar oleh Nesya.

Sementara Nesya menatapnya tajam. "lo kalo——"

"Nah udah selesai, udah ya? Aku capek nih, sama haus juga."

Nesya mencebikkan bibirnya saat Raqeel meninggalkan dirinya begitu saja.

"Songong banget, mentang-mentang tinggi, pinter, cantik. Perasaan Rychell gak kek gitu,"

"Gitu gimana?" Nesya menoleh terkejut dan membeku.

Rychell. Gadis itu berdiri didepan pintu membuat satu kelas ternganga.

"Yaallah Chell, lo kemana aja? Kok bisa telat?"

Gadis itu mengernyit. "gue gak telat, dari setengah tujuh gue udah disini"

Lagi-lagi satu kelas dibuat ternganga, "trus lo kemana kok gak masuk kelas?" Tanya Kyle yang daritadi menyimak sembari memegang gunting.

Rychell mengangkat kedua bahunya. "Bolos?" Ujarnya tak pasti.

"Wagelaseh! Temen kita emang laen!" Sorak Chiko sambil tersenyum kearahnya. Entah apa maksud senyum itu, Rychell pun tak tau.

Seryn mendekati Rychell dan mengajaknya duduk. Ia baru selesai menyapu.

"Mau ngapain?"

"Dekor kelas, hari ini kan ultah Bu Elvi. Kan udah gue bilang kemaren"

Gadis dengan rambut yang dicepol itu mirip arlojinya. "Emang sempet? Bentar lagi Bu Elvi masuk"

"Sempet, makanya lo bantuin" sahut Kenzo yang tengah menempel tulisan di papan tulis.

Gadis itu mendengus. "udah siap juga, bantu ngapain gue?"

Ia langsung menidurkan kepalanya diantara kedua tangan yang dilipatnya. Helaan napas terdengar dari mulutnya.

"Are u okay?" Gadis itu sedikit terkejut saat wajah Chiko berada dihadapan wajahnya.





°°°°°







Rychell keluar dari gedung sekolah menuju halte didepan sekolah. Saat asik berjalan sembari memakai earphone, tiba-tiba ada yang menarik tangannya. Tentu saja itu membuat dirinya kaget.

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang