Seryn menggigit jarinya bingung. Bagaimana ini? Ia berani taruhan jika jarinya saat ini berdarah.
Melihat darah menetes dari mulutnya, Dean yang baru masuk mengernyit bingung.
"Kalo laper kekantin Seryn, bukan makan jari" dengus pria itu dan mengambil plester dari saku tas yang disampirkan dibahu kirinya.
Lalu ia membalutkan plester itu ke jari gadis dengan kacamata itu. Lalu ia menatap nyalang kearah gadis itu.
"Psikopat" desisnya lalu meninggalkan gadis itu. Gadis itu hanya mengumpat saja, tak terima dikatakan psikopat.
°°°°°
"Dean, kumpulkan tugas matematika kalian dan antarkan keruangan ibu." Perintah Bu Ella selaku guru matematika sekaligus guru walas 10IPA2.
"Kenapa gak Jamal aja Bu!"
"Woe Andre! Apaan lo!" Tegur lelaki dengan nama Ridho itu.
"Apasih Jamal!"
"Andre!"
"Stop! Stop! Kenapa jadi berantem! Udah, Rychell kamu aja yang antar kekelas ibu nanti ya"
Rychell yang asik mencoret bukunya menaikkan pandangan gadis itu. Ia mengernyit bingung, kenapa jadi dirinya?
"Kenapa gak Jamal sama Andre aja Bu?"
"Anjenk!"
"Babi kao anak Xagra!"
Gadis dengan cepolan rambutnya itu menatap nyalang kedua pria tersebut. Dan disitu, ketiganya saling menatap nyalang tanda akan perang. Melihat itu, Bu Ella menghela sambil menepuk jidatnya sendiri.
"Udah-udah! Kalo kalian gamau——"
"Oke fine, kita emang gamau Bu!" Potong Rychell cepat. Ia menjeda kalimatnya sejenak.
"Gamau nolak, biar saya aja" rela gadis itu tak ingin berlama-lama menatap mata kedua lelaki keras kepala tadi.
Sialan emang
"Oke, yang sudah siap kasih tugasnya ke Rychell! Ibu gamau nilai tugas yang dikumpulkan besok, jadi hari ini terakhir!"
"Kalo gitu, selamat siang!"
Baru saja Kyle ingin protes, tangannya ditarik duluan oleh Kenzo. Akhirnya ia hanya bisa mendengus kesal. Benar-benar menjengkelkan, melihat angka-angka dibukunya saja sudah membuat dirinya mual. Bagaimana kalo mengelolanya?
"Kerjain Napa sih, sini gue ajarin" Kenzo menarik buku Kyle. Namun Kyle hanya mendengus geli melihat gaya Kenzo yang sok bisa itu.
Kenzo mengembalikan buku Kyle. "ini mah gampang, bentar"
"woi Rychell!"
Gadis dengan cepolan dikepalanya itu menoleh dan mengernyit.
Kenzo menunjukkan cengirannya, "bantuin kerjain dongg!"
Rychell menunjukkan wajah horornya, "ogah!"
"Ujung-ujungnya lo nyuruh gue yang nyari, bukan bantuin bangsad!" Umpat gadis itu dan kembali mengerjakan tugasnya.
Kenzo menghela berat dan mendapatkan tawa ejek dari gadis disebelahnya. "makanya jangan minta ke dia, udah tau pelit"
Lelaki yang menjabat sebagai ketua Futsal itu memutar bolamatanya jengah. Dalah, mending turu!
|Pacar|
Rychell meletakkan sepatu di rak sepatu dan berjalan menuju sofa. Nanti saja kekamar, ia tidak sanggup. Napasnya tersengal-sengal seperti habis maraton.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURREPTITIOUS✓
Teen FictionNot everything has to be known to everyone, sometimes you have to keep it a secret for the happiness of your loved one. Wajib follow sebelum baca⛔