"pulang sama siapa tadi?" Rychell menghampiri Ales yang baru saja tiba diapartemen mereka.
"Sendiri" jawab Rychell sembari meraih tas Ales dan menyimpannya dikamar lelaki itu.
Ales mendatarkan wajahnya dan menghampiri Rychell yang baru keluar dari kamarnya. Iya menyudutkan gadis itu didinding.
"You lie." Lalu ia menyambar bibir gadis itu dan melumatnya dengan kasar. Sesekali Rychell meringis karena merasakan perih pada bibirnya. Iya dapat merasakan darah segarnya mengalir.
Ah, sial. Seharusnya ia jujur, lihat sekarang pria itu marah padanya. Tangannya memukul dada pria dihadapannya, ia merasa pasokan udara mulai menipis. Pria itu belum merespon dan masih sibuk sendiri, hingga ia pun merasa butuh nafas barulah dilepasnya.
Gadis itu meringis dan menyentuh bibirnya yang sedikit robek akibat ulah suaminya itu. Iya menatap kesal kearah Ales.
"Masih mau bohong, hm?" Pria itu mengalihkan tangan Rychell dari bibir gadis itu dan mengusap bibir gadis itu dengan lembut.
"Maaf.." lirih gadis itu dan menunduk. Entah abis kesambet apa, dirinya menurunkan ego untuk meminta maaf.
Lalu pria itu menyentuh kedua bahu istrinya dan menaikkan dagu gadis itu agar menatap kearahnya. "Jangan gitu lagi, aku gasuka"
"Seharusnya kamu nelpon aku, bukan pulang sama cowo lain"
"Aku udah nelpon kamu, kamunya ga angkat. Toh, kamu juga latihan kan?"
Pria itu menghela pelan lalu menurunkan tangannya. "Yauda kamu sama aku salah, seharusnya aku samperin kamu ke kelas"
Gadis itu tersenyum tipis. "Gapapa, seharusnya juga aku ga tidur, apalagi hp nya ku silent."
Ales yang tidak tahan langsung saja memeluk tubuh istrinya. Istrinya itu sangat menggemaskan, apalagi dengan rambut yang dicepol asal itu. Ia menelusupkan kepalanya diperpotongsn leher gadis itu.
"Geli ih, udah sana mandi abis tu kita makan"
°°°°°
"Kamu kenapa sayang? Kok mukanya bete gitu?" Tanya Rayma pada putrinya yang terlihat bete.
"Ma, aku pengen sama Ales. Mama tau kan aku itu pacarnya? Masa dia sama Rychell" sungut Raqeel dengan nada merajuk.
"Terus mau kamu gimana sayang?"
"Buat mereka pisah ma, Raqeel gamau tau. Pokoknya Ales harus tetap jadi milik Raqeel."
|Perkara es krim|
"Banyak banget es krimnya, ga sekalian freezer-nya?" Ales menghela melihat Rychell yang terus mengambil berbagai macam rasa es krim.
"Nggak, nanti Al bangkrut"
Pria dengan topi baseball dan hoodie putih itu menaikkan sedikit sudut bibirnya. Gadis didepannya terlihat sangat menggemaskan, seperti anak kecil yang excited terhadap es krim.
"Tapi kamu ga boleh makan es krim tiap hari ya, seminggu sekali"
Rychell beralih menatap Ales dengan tatapan tidak Terima. "Apa-apaan kayak gitu? Gaada, kalo kayak gitu gimana mau abis es krimnya?"
"Hemat cantik, gamau aku bangkrut kan?"
Rychell menghela lalu meletakkan kembali es krim yang ada ditangannya. Ia juga mengambil kembali es krim yang berada di keranjang dan meletakkannya kembali kedalam freezer.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURREPTITIOUS✓
Teen FictionNot everything has to be known to everyone, sometimes you have to keep it a secret for the happiness of your loved one. Wajib follow sebelum baca⛔