Rychell mengetuk pintu kamar Ales. Namun nihil, pintu tak dibuka. Bahkan ia merasa tak ada kehidupan didalam kamar tersebut. Alisnya mengkerut dan berbalik menuju sofa.
Apa benar Ales bolos? Tapi kenapa belum pulang? Udah mau jam delapan malam malah, kenapa batang hidungnya belum keliatan?
Mana Rychell gapunya nomor pria itu lagi. Ish, bikin ribet aja.
Karena lelah menunggu, padahal baru 30 menit. Gadis itu beranjak dari sofa dan naik kelantai dua. Bodoamat Ales pulang atau tidak, ia lelah dan mengantuk.
Tangannya menutup pintu dan merebahkan tubuhnya di kasur. Ah, enaknya.
Matanya menatap langit-langit dan pikirannya berkelana kemana-mana. Ia teringat tatapan Galen tadi. Galen menatapnya datar dan langsung mengalihkan pandangannya. Rychell khawatir pria itu salah paham.
Entah apa yang dikatakan Ales sampai Galen merubah tatapannya pada Rychell. Pasti yang aneh-aneh deh.
Lamunannya buyar saat pintu kamarnya dibuka dari luar. Ternyata Ales yang membukanya. Gadis itu mengernyit karena mata pria itu sembab. Apa habis nangis?
"Nangis lo?" Tanya gadis itu seraya merubah posisi menjadi duduk.
Pria itu hanya diam dan duduk disebelah Rychell. Kesal karena tak dijawab, Rychell hanya mendengus dan kembali merebahkan tubuhnya.
Tatapan Ales kosong kedepan. Rychell baru menyadari, kalo Ales masih pakai seragam. Gadis itu kembali menatap kearah langit-langit kamar.
"Kak..."
"Hm?"
"Raqeel,"
Spontan Rychell menoleh dan mengernyit, "kenapa dia?"
"Dia tau,"
"Tau apaan? Jangan setengah-setengah!" Bentak gadis itu merasa gregetan sendiri.
"Dia tau kalo gue dijodohin sama lo!" Jawab pria itu dengan nada tinggi.
"Dia tau kalo kakak tirinya dijodohin sama kekasihnya! Disitu dia nangis, dia sedih, ngurung diri, bahkan nge-drop!"
Gadis itu terduduk dan menatap pria disebelahnya dengan tatapan tak percaya. Kepalanya menggeleng. Gak mungkin kan. Mama sama papanya kan udah janji gabakal kasih tau apapun soal itu.
"Gak, ga mungkin. Lo bohong kan?"
Tatapan Ales menajam dengan kristal bening yang terus mengalir. "gue ga pernah bohong kalo soal Raqeel!"
"Seharusnya gue dijodohin sama Raqeel, bukan sama lo! Karena apa? Karena lo sasimo!"
Plak!
"Jaga omongan lo sialan! Lo pikir, gue mau sama lo? No, and never!"
Ales terkekeh geli dan kembali menatap wajah Rychell yang baru aja menampar pipinya.
"Why? Bukannya bener?"
"Banyak cowok yang lo deketin disekolah, apa namanya kalo bukan sasimo? Jalang?"
"Bangsad! Gue gapernah deketin mereka! Gue Deket sama mereka emang karena gue sama mereka punya hubungan!"
"Oh ya? are you their girlfriend? Or their bitch?"
"Brengsek! Terserah lo mau ngomong apa, keluar dari kamar gue!" Semakin deras kristal bening yang telah ditahan gadis itu.
Bodoamat mau dibilang cengeng, toh Ales juga yang bikin dirinya cengeng gini.
"Kamar lo? Sorry miss, but this is my apartment" balas pria itu dengan nada mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURREPTITIOUS✓
Teen FictionNot everything has to be known to everyone, sometimes you have to keep it a secret for the happiness of your loved one. Wajib follow sebelum baca⛔