Ales membuka matanya perlahan, terlihat wajah tenang milik Rychell disebelahnya. Mata gadis itu membengkak, mungkin gara nangis semalaman jadinya gitu.
Tangannya yang digunakan untuk memeluk gadis itu itu beralih naik mengusap pipinya yang soft itu. Ia menatap sendu pipi yang tergores karena cakaran gadis itu sendiri.
Ia mengusap pelan agar Rychell tidak bangun.
"I know you are strong,"
Tangannya beralih mengusap rambut gadis itu kebelakang. Matanya melirik kearah jam dinding. Jam enam, ia harus siap-siap untuk sekolah.
Perlahan, ia melepaskan tangan gadis itu dari pinggangnya. Lalu mengambil guling dan menaruhnya ditempat ia tidur agar Rychell bisa memeluk guling tersebut.
Lalu pria itu turun dari kasur perlahan dan berjalan menuju keluar. Ia menuruni tangga dan masuk kedalam kamarnya yang berada dilantai satu.
°°°°°
Mata indah itu bergerak dan terbuka perlahan saat matahari masuk lewat celah balkonnya. Ia meregangkan otot tangannya dan melihat kesamping. Tepatnya ditempat Ales tidur dan memeluknya tadi malam.
Memikirkannya saja telah membuat gadis itu mual. Bagaimana bisa ia tidur bersama pria itu?
Ia terduduk dan bersandar pada headboard-kasurnya. Ia menemukan sticky note diatas nakas
Tangannya mengambil sticky note tersebut dan membukanya. Ia mendengus geli membaca sticky note tersebut.
Jangan sekolah dulu, gue bilangin ke Bu Elvi ntar. Sarapan dibawah, beresin rumah kalo bisa. Jangan kemana-mana.
Calesto°°°°°
"Jadi kan hari ini kita jalan? Aku bosen dirumah mulu,"
Ales mengangguk meskipun gadis diseberang sana tidak nampak.
"Pulang sekolah gue langsung kesana,"
"Jangan pulang sekolah, jam tujuh malem aja ya"
Lelaki yang kini memasukkan buku didalam loker mengangguk saja. "siap tuan putri,"
"Okey, aku mau belajar dulu. Bye sayang~"
Pria itu tersenyum, "semangat belajarnya, bye juga sayang"
°°°°°
Ales membukakan pintu untuk sang kekasih. Lalu ia menggandeng tangan gadisnya dan berjalan masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum, ma Ales pulang!"
Bukh
"Jangan teriak-teriak Les," gadis disampingnya memukul punggung Ales pelan. Sementara si empu hanya terkekeh pelan dan mengusak rambut gadisnya.
"Waalaikumsalam, anak mama pulang? Sama--kamu? Kamu ngapain disini? Bukannya kamu diluar kota?" Kaget Evanny menatap gadis dihadapannya dari atas kebawah.
Gadis itu hanya tersenyum dan meraih tangan Evanny untuk disalaminya.
"Assalamualaikum Tante, aku kangen banget sama Tante"
KAMU SEDANG MEMBACA
SURREPTITIOUS✓
Teen FictionNot everything has to be known to everyone, sometimes you have to keep it a secret for the happiness of your loved one. Wajib follow sebelum baca⛔