Hari demi hari berlalu sejak kejadian Rychell bertengkar hebat dengan kedua orangtuanya. Rychell juga sedikit menjauh dari sang tunangan. Alasannya, tak ingin terjadi apapun diantara keduanya.
Hal itu tentu membuat Ales sedikit bingung. Tapi pria itu tak terlalu ambil pusing. Toh, mungkin Rychell sedang marah padanya. Yaudah, ngapain ambil pusing? Kalo diganggu ntar malah tambah marah. Kan berabe ntar.
Ujian pun telah berlangsung. Rychell maupun Ales, tak ada interaksi ketikan di apartemen. Keduanya sama-sama sibuk mempersiapkan ujian. Soal pernikahan, Evanny berhasil mengundurkannya berkat Farrey.
Farrey mengancam Xagra tentunya. Dan akhirnya, Xagra tak bisa berbuat apapun selain menurutinya.
Evanny jadi lebih sering mengunjungi anak dan calon menantunya karena Ales bercerita bahwa keadaan keduanya sedang tidak baik. Evanny paham apa yang dirasakan menantunya.
Tapi tetap saja, Rychell harus tetap melakukan kewajibannya.
Seperti saat ini, Rychell dan Evanny tengah berkutat didapur. Namun Rychell hanya memperhatikan Evanny memasak, sesekali mengambilkan apa yang diminta Evanny. Walau kadang sedikit salah. Seperti minta diambilkan garam, malah gula yang diambilnya.
Maklum, tidak tau bumbu dapur.
"Kalo kamu gabisa bedain garam, gula, sama micin, kasih aja nama ditempatnya. Oke?"
Gadis itu hanya mengangguk. Lalu Evanny kembali mengaduk sop-nya.
"Kalian lagi berantem ya?" Tanya Evanny tiba-tiba membuat Rychell tersedak minumannya sendiri.
Memang tadi Rychell tengah minum sambil tetap memperhatikan Evanny memasak. Gadis itu menepuk-nepuk dadanya sambil terbatuk kecil.
"Pelan-pelan sayang, mama gabakal minta minuman kamu kok"
Rychell mengernyit. "maksud mama gimana?"
"Mama tau, kalian lagi berantem kan? Kamu sama Cale"
Gadis itu sedikit bingung. Siapa yang bilang?
"Kata siapa? Nggak kok, kami jarang ngumpul aja. Kan lagi ujian, gaenak ganggu waktu belajarnya Al ma"
"Serius?" Rychell mengangguk dan benar-benar mengatakan apa yang dikatakan hatinya.
"Yaudah, kalo ada apa-apa cerita sama mama oke? Mama gamau kalian berantem, ya?"
"Iya ma."
"Kalo Cale nakal, bilang aja sama mama biar mama cubit dia"
Gadis dengan rambut dicepol itu terkekeh pelan.
"Mama! Kok gitu sih ngomongnya?!" Suara Ales tiba-tiba terdengar saat pria itu berada didepan pintu dapur.
Hal itu membuat kedua perempuan tadi sedikit terkejut karena suara itu. Sangat mengganggu.
"Apasih? Sibuk aja, lagian siapa suruh nakalin Chella, hm?" Balas mamanya cuek sambil mematikan kompornya.
"Cale gapernah ganggu dia tuh," ujar pria itu tak terima dituduh seperti itu.
Evanny mencibir menanggapi ucapan sang anak. Sementara Rychell diam-diam tersenyum miris melihat interaksi ibu dan anak itu. Kapan ia bisa merasakan kasih sayang mamanya lagi?
°°°°°
Rychell menoleh saat pintu kamarnya diketuk. "masuk"
Lalu masuklah sosok lelaki dengan celana selutut dan kaos hitam polos dengan buku dipelukannya.
"Bantuin gue kak,"
Rychell memutar kursi meja belajarnya. "mapel?"
"Bahasa Indonesia, pening pala gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
SURREPTITIOUS✓
Teen FictionNot everything has to be known to everyone, sometimes you have to keep it a secret for the happiness of your loved one. Wajib follow sebelum baca⛔