31° E'

56 13 0
                                    

Rychell memasuki area rumah papanya. Ia berlari kecil dan langsung membuka pintu utama. Bibirnya meneriaki nama Raqeel sambil celingak-celinguk.

"Eh ada apa ini? Ngapain kamu kesini?" Suara Rayma membuat gadis itu menoleh.

"Mana Raqeel? Rychell mau ngomong sama dia ma."

Rayma mengernyit. "dia sekolah, kamu tau itu kan? Dia itu rajin, tidak seperti kamu yang suka bolos"

Gadis itu mengepalkan kedua tangannya. Kenapa tidak ada yang bisa mengerti situasi dirinya? Apa mamanya tak tau kalo dirinya tengah dilanda kekhawatiran dan ketakutan?

Tak lama Ales ikut masuk kedalam rumah dan mendekati istrinya. "kak, udah ya kita pulang dulu. Gaenak ribut-ribut dirumah orang,"

"Ales, yaampun mantu mama. Ini istri kamu kenapa ya?"

Ales tak menanggapi ucapan wanita itu, ia hanya fokus pada gadisnya.

"Kak, please jangan gini ya. Ayo kita pulang, kakak butuh istirahat"

"Lepasin! Gue mau ngomong sama Raqeel! Gue mau cari tau soal kebenarannya!"

"Iya-iya kalo lo gak percaya, kita bisa tanya sama mama gue"

"Yaudah, kamu bawa pulang aja istri kamu ini. Emang kerjaannya bikin onar, gak tau tempat dan waktu" usir Rayma yang hanya menonton sepasang suami istri muda itu.

Ales menatap mama mertuanya tajam. "gatau diri," desisnya lalu berusaha membawa Rychell keluar dari rumah itu.

Sementara Rayma mendengus geli dan melipat kedua tangannya didada.







°°°°°







"Kak, lo gaboleh kek gini."

"Gini gimana sih Al? Gue gak ngapa-ngapain, gue cuma mau mastiin adek gue bener hamil atau nggak! Lo udah liat kan surat kemaren?"

"Kenapa bisa ada dikamar lo? Kenapa bisa lo bawa?"

Pria itu menghela. "itu punya mama kak, mama yang hamil tahun lalu"

"Coba kakak tengok tanggalnya, liat yang bener" pria itu memberikan kertas yang ia ambil dari dashboard mobil.

Gadis itu kembali melihat dan membacanya. Benar, itu surat tahun lalu. Lantas, kemana adiknya Ales?

Gadis dengan rambut yang masih tergerai itu terdiam. Ia menatap kosong kearah jalanan sambil meremas ujung kertas tersebut.

"Udah? Percaya? Makanya kak, kalo ada apa-apa itu pastiin dulu yang bener"

"Kalo sampe tadi papa Xagra gak kerja, abis kakak sama dia" jelas pria itu sembari tetap mengemudikan mobilnya dengan stabil. Sesekali ia melirik gadis disampingnya.

Airmata gadis itu kembali turun. Entah reaksi apa yang harus tunjukkan pada pria itu. Isakan kecil terdengar begitu sesak dari mulutnya. Ales meminggirkan mobilnya dan menghela seraya memukul stir.

"Kak, bisa berhenti nangis gak! Gue pusing harus gimana biar lo tenang!"

"Lo tau? Gue itu capek! Capek hadapi sikap lo yang akhir-akhir ini lemah!"

Sedikit terkejut, tapi Rychell masih diam.

"Apa yang buat lo jadi lemah gini kak?" Lirih lelaki itu sembari beralih menatap Rychell.

Gadis itu menatap Ales balik dan menggigit bibir bawahnya.

"Lo mau apa? Bilang ke gue, jangan cuma nangis. Lo punya gue sekarang, lo bisa minta bantuan gue"

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang