43° Q'

69 17 0
                                    

Cklek!

"Kak"

Rychell menghentikan tangannya dan menoleh perlahan. Ia menaikkan sebelah alisnya. "Apa?"

"Makan yok"

"Makanlah, tugas gue masi banyak"

Pria yang diambang pintu melangkah mendekati istrinya. "Kak, tugas bisa nanti. Kesehatan lo lebih penting"

Rychell menghela, "bentar, dikit lagi" ia kembali menulis dengan kecepatan lebih cepat.

Ales pun berjalan dan duduk disisi kasur milik Rychell. Ia menatap ke sekeliling kamar milik istrinya. Cukup simpel kamarnya.

"Kak"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak"

"Hm?"

"Mama kakak dimana?"

Tangan gadis itu spontan berhenti dan beralih menatap kosong kedepan. "Tiba-tiba?"

"Hm? Udah lama gue mau nanya, tapi takut kakak tersinggung"

Gadis itu menatap kosong kedepan sejenak lalu meletakkan pensilnya begitu saja. Lalu ia membalikkan tubuhnya dan menatap langsung kearah Ales.

"Al mau liat mama kakak?" tanya gadis itu dengan nada parau.

Pria itu menatap tepat di manik mata istrinya. Ia mengangguk ragu menanggapi pertanyaan istrinya.










|Kumat|









Ales terdiam saat keduanya kini berdiri didepan bangunan yang selama ini belum pernah ia kunjungi. Bahkan ia anti terhadap tempat tersebut. Matanya beralih menatap gadis yang ada disebelahnya.

Ia pun mengikuti Rychell dari belakang, sambil sesekali memegang ujung hoodie gadis tersebut. "Kak, ngapain kita kesini?"

Gadis itu berhenti dan berbalik menatap suaminya sambil sedikit tersenyum miring.

"Mau liat mama kakak kan?"

"I-iya sih, tapi ngapain kita dirumah sakit jiwa?"

"Gausah banyak nanya, ikutin aja apa susahnya sih?" sinis gadis itu dan kembali berjalan meninggalkan Ales yang merinding melihat para pasien sekitar lorong yang sibuk masing-masing.

Pria itu segera menyusul istrinya yang berhenti di sebuah ruangan. Ia kembali berbalik dan menatap adik kelasnya itu.

"Al tunggu sini, nanti kakak kasih aba-aba buat masuk"

Pria itu hanya mengangguk, meski sebenarnya tak ingin. Karena ada beberapa pasien yang mendekatinya sejak tadi.

Gadis itu masuk dan menemukan sosok wanita yang berbaring dikasur. Ia menatap sedih kearah wajah damai wanita itu. Mata sembab yang terpejam itu membuat hatinya terenyuh.

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang