30° D'

78 12 4
                                    

"kalian sudah mau pulang?" Rychell mendongak lalu mengangguk.

"Iya omah, besok sekolah. Takut banyak ketinggalan," sambar Ales seraya berjalan menuju luar rumah neneknya.

"Ooo gitu, yaudah kalian hati-hati ya. Naik apa?"

"Bus aja omah, soalnya kalo kereta api belum beli tiketnya" jawab Rychell seraya menatap sekeliling.

"Reya kemana omah?"

"Reya sudah pulang tadi malam sama mamanya, semuanya udah pulang tinggal kalian berdua sama omah sama opa juga disini,"

Gadis itu mengulum bibirnya dan mengangguk paham. Lalu ia berjalan keluar dan melihat, apa Ales sudah memesan taksi atau belum.

"Udah pesen taksi?"

"Udah, lagi dijalan" jawab pria itu sambil memainkan handphonenya.

Gadis itu kembali masuk kedalam dan mencari nenek serta kakeknya Ales.

"Omah, Opa, kami mau pulang dulu ya" pamit gadis itu saat mendapati sepasang tua renta itu diruang TV.

"Iya nak, hati-hati ya. Ini ada sedikit untuk jajan kalian disana" kakek memberikan tiga lembar uang merah pada gadis itu. Namun gadis itu dengan cepat menolaknya.

Karena uangnya masih ada, dan juga kedua tua renta itu pasti lebih membutuhkannya.

Akhirnya kakek Ales menyimpan kembali uangnya.

"Ayo, omah sama opa mau liat kalian pergi."

Rychell menuntun sepasang tua renta itu keluar dari rumah. Lalu ia mengarahkan keduanya untuk duduk dikursi yang ada pada teras rumah.

"Ada yang ketinggalan lagi gak?" Tanya Rychell pada Ales yang tengah memeriksa tasnya.

"Charger gue, masih dikamar keknya"

Gadis itu langsung menghela, "tunggu gue ambilin"

Gadis dengan rambut yang dicepol itu kembali kedalam dengan langkah seribunya. Kenapa Ales sangat merepotkan?

Ia masuk kedalam kamar dan mendekati nakas. Tangannya langsung meraih pengisi daya berkabel itu dan menggulung kabelnya. Tak sengaja matanya melihat laci nakas terbuka.

Matanya juga menangkap sesuatu disana. Karena penasaran, ia langsung mengambilnya.








°°°°°







"Omah, kami pulang dulu ya." Ales menyalami kakek dan neneknya.

"Iya hati-hati kamu, ingat apa yang opa bilang dibelakang tadi ya"

Pria itu hanya mengangguk lalu berjalan menuju mobil yang bertengger didepan rumah kakek neneknya. Sementara Rychell hanya diam saat menyalami kakek neneknya Ales.

"Kamu juga hati-hati ya, Omah nitip anak nakal itu"

Gadis itu hanya mengangguk samar. Kemudian ia berbalik dan berjalan menyusul Ales yang telah masuk kedalam mobil.







°°°°°








Rychell menatap kearah luar jendela bus. Tangannya bertumpu untuk menopang dagunya. Sementara disebelahnya, Ales tengah asik memakan camilan sambil bermain game.

Sesekali lelaki itu melirik istrinya. Ada apa dengan gadis itu?

Pria itu menyimpan handphonenya saat kalah bermain game. Ah, gegara gadis itu dirinya tidak fokus.

"Lo kenapa?"

Gadis itu masih diam dan hanyut dalam pemikirannya sendiri.

"Kak? Woi kak," perlahan lelaki itu menyentuh bahu gadis tersebut.

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang