36° J'

76 14 0
                                    

Seorang gadis menatap layar handphonenya dengan tatapan horor. Entah apa isi layar handphone itu hingga membuat pemiliknya lupa cara bernapas.

"Kenapa Rey?"

Gadis itu masih diam menatap layar handphonenya. Karena penasaran, temannya itu ikut melihat layar tersebut. Ia kaget bukan main.

"Itu...Jen kan?"

Rey masih diam tak berkutik. Ia juga tau, kalo dilayar handphonenya itu adalah Regan. Yang bikin Kyle shock adalah bukan Regannya, tapi cewek yang dicium pria itu.

Bukan cuma Kyle, tapi Rey juga. Gadis itu sampai tak bisa berkata-kata.

"Rey, Jen gamungkin gitu kan? Apa dia dijebak?"

Rey beralih menatap Kyle sahabatnya dengan mata yang berkaca-kaca. "itu bener, dia suka sama cewek ini"

"Tapi lo——"

"Udah lah, bukannya semua cowok itu sama? Biarin aja, toh gue juga gak suka sama dia"

Kyle menghela samar dan mengusap bahu temannya itu. "Dia terlalu bajingan buat lo Rey,"








°°°°°









"Sshh.." Rychell menatap jarinya yang teriris. Dengusan terdengar dari mulutnya.

Sialan. Kenapa harus teriris sih?! Ia langsung berjalan menuju wastafel dan mencuci tangannya. Lalu ia berjalan menuju ruang TV dan mengambil kotak P3K didalam lemari TV.

Gadis dengan kaos putih oblong itu mendaratkan bokongnya disofa dan mulai mengobati luka dijarinya.

Ia sedikit terkejut saat tangannya ditarik kesamping. Matanya beralih menatap pelaku yang memperhatikan lukanya.

"Kebiasaan, ceroboh banget sih lo" lelaki yang duduk disebelahnya mengambil kapas dikotak P3K dan menuangkan alkoholnya.

Ia mengusapkannya pada luka dijari istrinya itu. Setelah selesai, ia menuangkan obat merah pada kapas baru dan mengusapnya kembali pada luka tersebut. Ringisan tertahan dapat didengarnya dari mulut gadis itu.

Pria itu membalut luka tersebut dengan plester dan tersenyum tipis. "dah"

Sementara Rychell masih menatap Ales tanpa berkedip. Kenapa kalo diliat dari dekat, Ales bertambah tampan? Ia baru menyadari kalo Ales memiliki sifat tampan juga ternyata.

"Gue ganteng kan?" Celetuk Ales membuat Rychell tersadar dan mendelik.

"Dih, kata siapa? PD banget lo,"

Lelaki itu tertawa melihat Rychell yang berpura-pura merapikan kotak P3K. "jelas-jelas lo liatin gue sampe gak kedip, berarti gue ganteng kan?"

"Ge-er banget lo kutil anoa!"

Ales semakin tertawa saat melihat pipi Rychell yang timbul semburat merah. Tak terlalu jelas memang, tapi Ales dapat melihatnya dengan jelas.

Rychell yang melihat Ales tertawa lepas dan keras itu sedikit senang. Belum pernah ia melihat Ales tertawa selepas itu. Serius.

"Yaudah kalo gamau ngaku, gue kedapur aja." Lelaki itu beranjak dan berjalan kearah dapur. Sementara Rychell memperhatikan pergerakan sang suami.









°°°°°










Suara dentingan sendok itu memenuhi ruang makan apartemen milik Ales. Keduanya hening menikmati santapan masing-masing. Tapi sepertinya hanya Ales yang menikmati makanannya, sementara Rychell hanya memainkan makanan yang ada pada piringnya saja.

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang