Arga menatap joy lekat. Senyum nya mengembang melihat joy tertidur dalam dekapan nya. Tidak sedetik pun arga menutup matanya, dia terjaga sepanjang malam hanya untuk menatap wajah joy.
Akhirnya, pencarian nya membuah kan hasil walaupun memakan waktu yg sangat panjang.
Jemari nya menyusuri setiap lekuk wajah joy. Setelah berbulan bulan arga bisa melihat joy lagi, berbaring di samping nya.
Cup
Arga mengecup lama kening joy.
"Sayang..." Panggil arga mengusap pipi joy lembut
"Joy, udah subuh"
Tidak sedikit pun joy terusik oleh tangan arga yg menari nari di atas wajah nya. Arga menarik tangan nya yg menjadi bantalan joy lalu menatap mata joy yg tampak bengkak.
Kemarin arga memaksa joy dan yessi pulang ke rumah untuk istirahat. Jelas saja kedua wanita itu menolak. Tapi arga terus memberi pengertian hingga kedua nya pun setuju.
Di rumah, joy kembali menangis hingga terlelap dalam pelukan arga. Joy merasa gagal menjadi anak. Kemarin dia menceritakan seluruh kesedihan nya pada arga.
"Kadang aku kesal kalo papa minta uang terus, karena aku tau papa habisin uang nya buat hal ngga bener"
"Tapi aku lebih ngga suka liat papa kayak gini, mas.. Beberapa hari lalu papa minta uang, tapi aku ngga kasih"
"Ini semua pasti gara gara aku. Gara gara aku ngga kirim uang buat papa"
Joy terus menyalahkan dirinya atas apa yg menimpa papa nya. Walaupun arga mengatakan sebalik nya, joy tetap menyalahkan dirinya.
Arga mengusap mata joy lalu mengecup nya bergantian "sayang..."
"Kamu ngga mau subuhan? Yuk.." Ajak arga lagi
"Joy..." Sebenarnya arga tidak tega memaksa joy bangun, mungkin dia memang benar kelelahan tapi joy pasti lebih kesal jika tidak di bangunkan.
Arga beranjak ke kamar mandi dan mengambil wudhu nya. Setelah selesai berwudhu dia kembali menghampiri joy dan menyentuh kaki nya membuat joy tersentak.
"Mas..."
"Subuh" sahut arga
Joy langsung bangun "aku ambil wudhu dulu.. Tungguin" kata joy terburu buru ke kamar mandi.
Tak lama joy keluar dan langsung mengenakan mukenah nya. Mereka berdua menjalankan kewajiban nya sebagai seorang muslim.
Begitu mengucapkan salam, arga langsung berbalik begitupun joy. Dia langsung meraih tangan arga dan mencium nya.
"Tidur lagi gih.. Biar kamu lebih seger" kata arga di balas gelengan joy sambil melipat mukenah dan sajadah nya. Arga juga melipat sajadah nya sendiri lalu meraih sajadah joy "tidur, ini aku yg simpan" kata arga
Arga berbalik dan melihat joy duduk di pinggir kasur. Segera di angkat nya joy naik ke kasur. "Tidur.." Kata arga menarik joy berbaring
"Ngga bisa mas"
Arga terdiam sesaat lalu menghembuskan napasnya pelan. Sejujurnya dia ingin membicarakan tentang mereka, tapi seperti nya ini bukan waktu yg tepat. Pikiran joy sedang kacau, arga tidak ingin menambah beban nya.
"Yaudah, kamu mau ngapain? Nonton kartun?"
"Aku bukan reyhan mas"
"Makanya tidur sayang.. Mata kamu itu bengkak, habis nangis semalaman.. Kamu butuh istirahat cukup" ujar arga sambil menutup mata joy dengan tangan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Where is The Love?
FanficAda duka yg diikuti bahagia Ada tawa yg diiringi luka Bahagia? Apa itu? Bagi Joy vintata hanya ada Duka dan Luka yg mengikuti hidupnya. Seorang gadis yg menyimpan rasa sakit namun selalu di tutupinya dengan senyum dan tawa cerianya. Apakah bahagi...