Joy menghabiskan waktu di dapur bersama bik sum. Kali ini bukan membantu bik sum memasak lauk pauk, tapi joy tengah membuat cookies untuk reyhan dan bolu pisang permintaan arga.
"Bibik udah selesai bik?" Tanya joy
"Udah bu, ada yg bisa bibik bantu lagi ngga bu?" Tanya bik sum
Joy menggeleng kecil "aku juga udah kok bik, ini cookie yg terakhir tinggal nunggu mateng. Bolu pisang harusnya sih udah.. Coba aku cek dulu deh" katanya membuka oven dan melihat bolu nya.
"Udah bik.." Kata joy mengeluarkan dua loyang bolu "Satu nya kasih ke depan aja bik, buat pak sarto sama yg lain.." Joy menata nya di piring.
Setelah nya joy membuat teh dan membawa sepotong bolu ke ruang kerja arga.
Sejak pagi hingga petang, belum sekalipun arga keluar dari sana. Bahkan jika tak di bawakan makan siang, arga tidak akan makan.
Tok tok
"Mas.." Panggil joy membuat arga menoleh "masih sibuk?" Joy berjalan menghampiri arga di sofa
"Udah selesai.."
Joy menangguk lalu meletakkan nampan di atas meja. Begitu joy duduk arga langsung merebahkan kepala nya di atas paha joy.
"Capek?" Tanya joy sambil menyisir rambut arga dengan jari nya
"Lumayan, pegel" jawab nya menutup mata
"Mas.."
"Iya?"
"Boleh ngga kalo di rumah, kamu jangan kerja.. Istirahat, luangin waktu buat keluarga"
Ucapan joy membuat mata arga terbuka "maaf ya, dua minggu ini aku sibuk. Ngga ada waktu buat kamu sama anak anak"
"Aku ngga marah kok kalo kamu sibuk, ngga usah sabtu minggu. Sehari aja kamu luangin waktu buat kamu Sendiri atau ajak reyhan main. Aku cuma ngga mau kamu kecapean trus sakit.."
Arga mengangguk lalu memeluk dan menenggelamkan wajahnya di perut joy.
"Iya.. Besok kita jalan ya?"
"Mas.."
"Kenapa sayang?"
"Kalo besok kita tinggalin deana sama suster mira gimana?" Tanya joy ragu "nanti aku suruh yessi kesini juga bantuin suster mira"
"Mau jalan berdua aja?" Tanya arga di balas gelengan joy
"Bertiga sama reyhan"
Arga menatap joy dan menyerngit bingung "Deana gimana?"
"Eumm.. Reyhan lagi cemburu banget sama deana mas, kemarin suster mira bilang, kata reyhan kita ngga sayang sama dia gara gara deana. Dia belum sepenuhnya bisa terima deana, reyhan belum ngerti" tutur joy
Hembusan napas arga terdengar berat "ini udah hampir 2 bulan deana di rumah.. Reyhan harus bisa ngerti sayang"
"Iya mas.. Aku juga paham, tapi selama ini semua perhatian aku, perhatian kamu, suster mira, semua orang rumah itu ke reyhan . Sekarang ada deana yg harus ku perhatiin juga.. Reyhan masih kaget mas" jemari joy tidak berhenti menyisir rambut lebat arga
"Sebelum ada deana, weekend kamu selalu ajakin dia pergi main keluar, ditambah sekarang kamu sibuk terus jadi jarang ajak dia keluar. Kita ngga bisa biarin reyhan gitu aja mas. aku takut nanti dia malah jadi benci sama deana"
Arga mengangguk "iya.. Besok kita ajak reyhan jalan jalan kemana dia mau"
"Makasih mas"
Arga bangkit dari duduk nya dan menggenggam tangan joy "makasih ya.. Sikap kamu ke reyhan masih sama, kamu bahkan lebih perhatian ke reyhan.. Maaf aku terlalu sibuk sama kerjaan ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Where is The Love?
FanfictionAda duka yg diikuti bahagia Ada tawa yg diiringi luka Bahagia? Apa itu? Bagi Joy vintata hanya ada Duka dan Luka yg mengikuti hidupnya. Seorang gadis yg menyimpan rasa sakit namun selalu di tutupinya dengan senyum dan tawa cerianya. Apakah bahagi...