Setelah mendapat jawaban pasti dari joy. Arga sudah tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia nya.
Senyum di wajah arga tidak pernah luntur. Rasa sakit di tubuh nya juga menghilang seketika.
Tok tok tok
Arga mengancingkan baju nya "Masuk.."
Mira muncul di balik pintu dengan sebua baskom kecil di tangan nya "ini pak.."
"Joy mana?" Tanya arga
"Ada di bawah pak.. kata ibu, bapak kompres luka nya sendiri" tutur mira membuat arga menaikkan sebelah alisnya
Arga tersenyum tipis. Terbesit ide jahil di otak nya "bilang saya pingsan"
"Hah?" Mira menatap arga bingung
"Eh jangan, nanti dia marah. Bilang saya ketiduran aja" arga menggeleng kecil "ngga, bilang saya pingsan aja. Gapapa" ulang arga membuat mira menganga
"Pak saya takut ibu marah" balas mira ragu
"Emang joy pernah marah?"
"Engga sih pak, tapi karena itu saya takut" ujar nya jujur
Arga mencebik "kamu lebih takut saya atau joy yg marah?"
Mira terdiam sesaat lalu mengangguk kecil "saya permisi ke bawah pak" jawab nya pasrah
"Sekalian nanti kamu bilang bik ratih beresin ruangan ini. Lantai nya basah" suruh arga di balas anggukan mira
Di bawah joy sedang membantu bik sum di dapur. Rasa nya terlalu malu untuk berhadapan dengan arga sekarang.
"Hari ini ibu ngga ke rumah sakit?" Tanya bik sum
Joy menoleh lalu mengangguk "Ke rumah sakit bik, tapi nanti agak siangan dikit.. Biar gantian sama yessi"
"Bu..."
Suara mira membuat joy berbalik "sus.. Udah di kasih ke mas arga?"
"Bapak pingsan bu" kata mira membuat joy menyerngit
"Pingsan? Kamu serius?" Joy segera membuka apron yg membalut tubuhnya.
"Iya bu.."
Jot memicingkan matanya menatap mira "ngga bakat kamu sus.." gumam joy dan segera pergi meninggalkan dapur.
Bik sum yg mendengar kabar dari mira juga segera beranjak pergi.
"Mau kemana bik?" Tanya suster mira
"Mau minta tolong pak wahyudi sama pak sarto buat bantuin "
"Ngga usah, aku bohong bik.. Di suruh bapak" katanya sambil menarik kursi
Bik sum terdiam sesaat lalu menggeleng kecil "ada ada aja.." katanya
"Ah tau lah bik, si bapak kurang kerjaan banget"
Joy berjalan santai menuju ruang kerja arga. Entah kenapa dia mengira mira berbohong.
Gerak gerik mira sama sekali tidak memperlihatkan gestur panik. Dia terlalu santai untuk ukuran orang yg baru melihat seseorang yg pingsan.
"Kenapa mas?" Tanya joy saat membuka pintu, tapi tidak ada arga di dalam.
Joy mulai sedikit was was, dia menutup pintu dan pergi ke kamar nya.
Sesaat setelah membuka pintu joy menggertakkan giginya. Menatap kesal arga yg tengah rebahan di kasur sambil tersenyum menatap nya.
"Lama banget kamu" kata arga memindahkan handuk di kaki nya naik ke bahu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Where is The Love?
FanfictionAda duka yg diikuti bahagia Ada tawa yg diiringi luka Bahagia? Apa itu? Bagi Joy vintata hanya ada Duka dan Luka yg mengikuti hidupnya. Seorang gadis yg menyimpan rasa sakit namun selalu di tutupinya dengan senyum dan tawa cerianya. Apakah bahagi...