But I Love Him

3.6K 301 168
                                    

"Bangun Jinnieeee."

Seokjin membuka matanya perlahan, ia mengerutkan dahinya dengan kesal, siapa yang membangunkannya pagi pagi di hari libur begini?

Ia melihat Jimin telah duduk di ujung tempat tidurnya sambil tersenyum lebar.

"Ngapain kak, ini bukannya masih pagi?" Tanyanya dengan suara serak.

"Ini sudah jam 8 pagi."

"Iya, tapi aku kan libur? Aku masih mau tidur." Desahnya sambil menarik selimut hingga menutupi kepala.

"Yahh, ayo bangun, aku baru belanja bahan makanan buat di masak."

"Trus?" Jawabnya pelan dengan wajah masih tertutup selimut."

"Aku mau kamu bantu aku bikin makanan."

"Di rumah kakek kan ada chef? Banyak asisten juga, kenapa harus gangguin akuuuu." Rengeknya, ia tidak ingin bangun dari tempat tidur hanya untuk memasak apa yang Jimin inginkan.

"Tapi rasanya beda, aku mau yang rasanya enak tapi keliatan bikinan rumahan, bukan bikinan chef." Katanya sambil menarik selimut dari Seokjin.

"Ayolaaaaah bangun, bantuin sepupumu ini."

Seokjin bangkit dan duduk dengan mata setengah terbuka.

"Tumben amat kesini pagi pagi ngajakin masak bareng."

Jimin tersenyum manis, "Makanannya mau aku kasih ke orang soalnya, jadi harus enak kan?"

"Kak Hoseok kan udah tau kak Jimin ga bisa masak, ga perlu pura pura lagi."

"Mau kasih Jungkook."

*

*

*

"Dia semakin hot atau hanya perasaanku aja?
Aku suka banget liat senyumnya, lesung pipinya gemesin banget ga sih? Mana matanya besar trus kaya sparkle gitu...
Menurutmu aku sudah cocok buat nikah? Dia mau ga ya nikah tahun depan? Ahhh, aku ga sabar.
Kira kira kemana bagusnya kami pergi honeymoon? Dia pasti sangat hebat di tempat tidur.."

Seokjin menggigit bibirnya, mendengar Jimin berbicara sementara ia sibuk memanaskan air untuk merebus somyeon dan memotong sayuran.

"Kak Hoseoknya gimana?" Tanyanya sambil melempar somyeon sekeras mungkin ke tembok untuk mengecek kematangannya, ia tidak kuat lagi untuk menahan diri mendengar segala ucapan Jimin mengenai laki laki bermarga Jeon tersebut.

"Aku sudah lolos 2 besar, sbentar lagi aku ga butuh dia lagi."

Seokjin menarik napas dalam dalam.
"Apa ga kasihan?" Tanyanya sambil merendam somyeon tersebut dalam air dingin.

"Kasihan sih kasihan, tapi kamu tau sendiri kan dia gimana?"

"Tapi dia juga punya karir kak, dia Penari yang hebat, bukan nobody. Kak Jimin juga cucunya kakek, kita ga akan pernah kekurangan."

"Jiiin, kamu ga usah mikirin dia, dia pasti bisa gampang dapat pengganti aku." Kata Jimin sambil memperhatikan Seokjin yang memasukkan kaldu ke dalam termos penghangat.

"Kamu itu tugasnya bantu aku dapetin hati Jungkook."

Seokjin hampir menjatuhkan termos yang ia pegang.

"Apa hubungannya sama aku?"

"Ya kamu bisa bantu bujukin dia kan? Cerita hal hal yang baik tentang aku, bilang sama Jungkook kalau aku tertarik sama dia dan ga sabar pengen lebih dekat."

"Aku ga bisa, kak Jimin usaha aja sendiri."

"Masa kamu ga mau bantuin aku sih. Kamu ga pengen lihat aku bahagia?"

The Guy I Slept With - KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang