Jealousy

4.2K 333 174
                                    

"Hey you.."
Suara Seokjin terdengar pelan dan lembut, ia sudah hampir tertidur saat ponselnya berbunyi.

"Hey baby, kamu sudah tidur?"

"Hampir.. tapi aku seneng kamu telpon."
Seokjin tertawa pelan.

"Aku kangen banget, ga bisa tidur."

"Kan tadi baru ketemu."

"Ga cukup. Kamu kesini dong, tidur sama aku, aku janji ga akan ngapa ngapain."

Seokjin tertawa,
"Emangnya kamu bisa dipercaya?"

"Emangnya aku ga bisa dipercaya?"

"Bisaaaa, kalau hal yang lain, tapi kalau menyangkut tidur bareng agak mengkhawatirkan."

"Gitu ya?"
Jungkook ikut tertawa.

Koobun?"

"Yes babe?"

"Papah sudah kasih ijin buat ikut pergi."

"Beneran? Yeah!!"

"Iyaaa, aku juga ga ngerti kenapa diijinin segampang itu, tadinya aku pikir ga bakalan dikasih."

"Om Kim kaya'nya seneng sama aku deh, kalau aku minta kamu sekarang di kasih ga ya?"

"Ngaco, ga usah ngomong aneh aneh."

"Sebelah mana ngaconya? Banyak kok yang nikah baru lulus SMU juga."

"Tapi aku ga mau nikah cepet cepet."

"Yang penting besok nikahnya sama aku kan?"

"Ga tau, liat besok aja."
Seokjin berusaha menahan tawanya.

"Kalau kamu nikah sama orang lain aku culik waktu kamu mau jalan ke altar, atau ga aku bakal bawa seluruh pegawai perusahaan buat teriak 'aku keberatan' waktu pendeta nanya apa ada yang keberatan, biar bubar sekalian acaranya."

"Yahhh, itu sih kelewatan namanya."

"Emangnya aku peduli mau kelewatan apa engga?"

"Kamu nyeremin."

Jungkook tertawa;
"Enggalah, kalau kamu sampe nikah sama orang lain aku kayanya bakal ada di pinggir pantai yang sepi buat teriakin nama kamu sambil nangis."

"Jangan gitu dong, aku jadi sedih dengernya."

"Ya udah ga usah bahas nikah dulu, kita kaya' gini juga cukup buat aku saat ini."

Seokjin tertawa pelan.
"Ga taunya ntar aku yang ditinggal kamu nikah sama orang lain."

Jungkook ikut tertawa.
"Ga akan terjadi itu sih. Aku terlalu sayang kamu soalnya."
(*bisa aja sih sbenernya kalau aku mau nulis endingnya gitu 🙂)

"Sekarang sih ngomongnya gitu, ga taunya besok sayang sama yang lain."

"Ucapan tuh do'a, makanya ngomong yang bagus bagus aja, tau ga?"

The Guy I Slept With - KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang