Rejection

3.7K 298 139
                                    

(*Don't worry, badainya mungkin msh 3-4 chapter lg, soalnya nulis yg sedih sedih sering bikin aku ikutan nangis juga, mending fluff dulu sebelum badai datang 🤭)

Jimin memencet intercom pintu gerbang rumah Jungkook dengan senyum lebar tersungging di bibirnya yang plump, setidaknya bibirnya juga sama plumpnya dengan Jin walaupun menurut 3 orang dokter bedah plastik bentuk bibir Seokjin adalah bentuk paling ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin memencet intercom pintu gerbang rumah Jungkook dengan senyum lebar tersungging di bibirnya yang plump, setidaknya bibirnya juga sama plumpnya dengan Jin walaupun menurut 3 orang dokter bedah plastik bentuk bibir Seokjin adalah bentuk paling bagus di antara idol (authornya melantur, maapkeun 🤧✌🏻)

"Selamat pagi, bisa sebutkan nama dan keperluan anda? Terima kasih."
Terdengar suara penjaga dari intercom.

"Tolong kasih tahu Jungkook kalau Park Jimin mau ketemu."

"Mohon tunggu sebentar."

Pintu gerbang terbuka beberapa saat kemudian dan Jimin mengendarai Lamborghini Countachnya memasuki halaman.

Ia parkir dan turun dari mobil setelah mematut dirinya sekali lagi di kaca sun visor, menenteng tas jinjing berisi termos dan kotak makan yang berisi masakan Seokjin. Tersenyum senang sambil memencet bel, membayangkan hal hal yang akan ia lakukan untuk merayu laki laki bermarga Jeon tersebut.

Pintu terbuka tidak lama kemudian, menampilkan Jungkook dengan celana panjang puma golf berwarna putih dan kaos lengan panjang yang menempel lekat pada tubuhnya yang berotot.

"Jimin?"

"Haii."

"Masuk yuk."

"Umm, kamu mau pergi?" Tanya Jimin melihat cara berpakaian Jungkook.

"Oh, sejam lagi aku harus pergi, mau ketemu calon investor di lapangan golf, tadinya aku mau santai santai di rumah, tapi ayahku mendadak telpon ngasih tahu."

"Oh.." raut wajah Jimin terlihat kecewa.

"Tapi masih sejam lagi kok." Kata Jungkook sambil melihat jam tangannya.

"Tumben kamu kesini, ada yang penting?"

"Ga ada, mau maen aja." Kata Jimin mengeluarkan senyum semanis mungkin.

"Sama aku bawain ini, baru aja aku buat."

"Apa itu?

"Janchi Guksu."

Kamu masak sendiri?"

"Iyaaa"

"Hebat juga, kirain kamu ga bisa masak."

"Bisa dong, aku sering masak yang gampang gampang kaya gini." Ia membuka kotak makan tempat somyeon beserta sayuran pelengkap dan memperlihatkannya pada Jungkook.

The Guy I Slept With - KookjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang