~bahkan yang tak pernah menyerah, juga punya rasa lelah~
🦋🦋🦋
"Kamu tidak apa-apa, kan?" Jaffres menyuguhkan segelas air putih, pada Aghiella yang masih terlihat pucat. Gadis itu bersamanya di ruang UKS sekarang.
Aghiella hanya menggeleng singkat, menelan beberapa tegukan air putih dari gelas bening yang masih digenggaman Jaffres. Di sisi lain, dua insan lawan jenis itu tak henti-hentinya mengoceh, sibuk dengan dunianya di sofa biru itu, dengan kotak P3k di atasnya."Aw! Pelan-pelan!" Sela meringis, kala Elgra membantunya mengobati luka yang terdapat di sudut bibirnya.
"Ngakunya kuat, gini aja masa sakit, sih?" goda Elgra terkekeh.
"Gue juga manusia, kali! Pasti tau rasa sakit, lah! Lagian lo ngobatinnya kayak punya dendam ke gue. Pelan-pelan dong!" dumel Sela memukul pelan lengan berotot milik Elgra.
"Sudah, jangan gerak dan banyak bacot. Untung gue mau obatin luka lo," ujar Elgra.
Sela bergumam, ia hanya berdiam saja, membiarkan laki-laki dengan eyesmilenya itu, memoleskan beberapa betadine ke sudut bibirnya."Sudah." Elgra tersenyum, senyum yang membuat matanya ikut tersenyum manis juga. Tugasnya untuk mengobati luka Sela sudah selesai, bukan kemauannya, melainkan paksaan dari Jaffres.
Sela dapat melihat senyuman Elgra lebih dekat lagi, kala anak laki-laki bersurai hitam itu, menempelkan plaster bintang-bintang kecil pada bekas luka cakaran Melly, di keningnya. Senyuman Elgra, mampu membuat Sela merasa salah tingkah, ia tersipu, segera memalingkan pandangannya ke lain agar tidak terciduk oleh sang empu, pemilik senyuman.
"Jaff, gue mau nanya___"
"Aku pergi duluan, ya. Cepat pulih." Jaffres menyela ucapan gadis berambut curly bawah itu. Ia beranjak, wajahnya kembali berekspresi datar sebelum meninggalkan ruangan dengan aroma obat-obatan yang pekat tersebut.
Aghiella tercenung sejenak, menyaksikan punggung laki-laki berpostur tinggi itu yang perlahan hilang dari pandangannya. Lagi-lagi sifat anak itu berubah.
Saat kedua siswa dengan seragam yang dikeluarkan itu pergi, Sela segera beranjak, menghampiri Aghiella yang masih terbaring di atas matras.
"Lo mau nanya apa?" tanya Sela dengan tatapan kepo.
"Gue mau nanya ke Jaffres, bukan ke Lo." Aghiella berdecak malas, segera pergi dari ruangan itu juga.
"Lah, si gadis ninggalin Buna? Tunggu!" Sorak Sela segera menyusul.
---ooOoo---
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Untuk Jaffress [Selesai]
Teen Fiction[NA JAEMIN] >Bersamamu adalah sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri< Bahagia? Sebuah kata kelabu yang tidak dipahami oleh seorang Jaffressan Aquellino apa itu maknanya? Setelah menemukan cintanya, Jaffres pikir ia akan bisa bahagia secara permanen...