12. Langit Kelabu

50 14 17
                                    

~Perihal kamu, layaknya kesederhanaan semesta yang sulit diterjemahkan logika~

~Perihal kamu, layaknya kesederhanaan semesta yang sulit diterjemahkan logika~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

"Aku akan selalu melindungi mu, sekarang!" gumam Jaffres tersenyum tipis.

Aghiella menatap nanar manik legam anak laki-laki itu, pandangannya sedikit terangkat, sejajar dengan wajah Jaffres yang lebih tinggi dibandingkan dirinya. Perasaannya campur aduk, anak laki-laki ini selalu bersikap seolah-olah sedang melakukan PDKT padanya. Bibir Aghiella bergetar, yang ada di otaknya saat ini adalah timbul pertanyaan-pertanyaan yang sama seperti sebelumnya. Ia menyangka sifat Jaffres saat ini hanya sementara, dan Jaffres akan kembali biasa saja dan mengabaikan dirinya seperti sebelum-sebelumnya.

"Kenapa?" lirih Aghiella menatap sendu.

"Karena itu kamu!"

"Ini permainan apalagi, Jaffres?" Gadis itu memuram.

"M-maksudnya___"

"Setelah kamu bertingkah sok baik seperti ini, kamu pasti akan mengabaikan ku, kan?" Intonasi Aghiella meninggi. Tentunya Jaffres tercengang, ia terdiam dengan ekspresi datarnya, senyumnya seketika pudar begitu saja, membuat gadis itu dapat merasakan aura yang berbeda dari orang itu.

"Temui aku di ruang musik, kalau tidak mau, yasudah!" Jaffres berbalik arah, meninggalkan gadis yang masih tercenung di pijakan yang sama. Aghiella menatap nanar punggung laki-laki yang sudah melangkah jauh menemui teman-temannya itu, kemudian benar-benar menghilang dari area tersebut.

"Dugaanku benar, kan?" gumam gadis tersenyum masam.

---ooOoo---

"Kenapa, Jaff?" tanya Elgra kebingungan, pasalnya Jaffres seketika menjadi pendiam semenjak kejadian dengan Aghiella tadi pagi. Namun, bukannya jawaban yang ia dapatkan, melainkan hanya gelengan kepala dari Jaffres yang hanya membisu tak bersuara.

"Gue duluan, ya." Jaffres berlalu pergi, meninggalkan teman-temannya yang masih melewati lorong kelas itu.

"Dia kenapa, sih?" Kening Zicho menekuk.

"Halu bisa sama Aghiella, mungkin?" celetuk Haikal.

Elgra otomatis menjitak kepala Haikal, hingga si kulit hitam manis itu meringis.
"Sembarangan!"

"Tapi keknya iya, deh? Entar Jaffres dengan dramanya bikin judul ' haluku dan halumu dibatasi haleluya' " ucap Haikal diakhiri tawa renyahnya.

"Cho, ayo! Biarkan saja si dekil ini dengan kebahagiaannya!" Elgra merangkul Zicho, kemudian melangkah pergi meninggalkan si Haikal Bramantya itu.

"Kebiasaan, kalau bukan gue yang ditinggal gak bakal afdhol hidupnya," pasrah Haikal sembari menyibakkan rambutnya ke belakang.

Bahagia Untuk Jaffress [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang