~Setiap manusia memang memiliki hati, tapi tidak semuanya hatinya berfungsi, dan yang mempunyai otak juga tidak semuanya bisa berakal. ~
🦋🦋🦋
Denting bel istirahat berbunyi, Jaffres berdiri terlebih dahulu, mengumpulkan soal dan lembar ujian ke meja pengawas. Diikuti oleh barisan antre murid-murid lain di belakangnya.
"Kamu mau ke kantin bareng, Vanilla?" tanyanya, menumpukan tangan pada meja yang Aghiella tempati.
Aghiella tersenyum tipis, membalikkan badannya setelah merapikan alat tulis ke dalam ransel.
"Kamu duluan saja, aku barengan sama Sela dan Nazwa.""Baiklah, nanti aku temui di kantin," ujarnya, sambil memberikan usapan lembut di puncak kepala gadis itu.
"Jaffres! Gurumu saja belum keluar, kamu malah bermesraan seperti ini!" tegus sang pengawas dengan tatapan galak.
"Yaelah, kayak enggak pernah muda aja." Jaffres berdecak malas, melangkah keluar dari kelas. Namun, ia masih sempat memberikan senyuman manis dan satu kedipan mata pada Aghiella yang masih duduk di bangkunya.
---ooOoo---
"Gue hampir gila, bro. Soalnya kayak psikopat." Haikal merusuh, dengan cerobohnya menendang kaki meja, yang mengakibatkan kuah bakso milik Elgra terciprat.
"Kalau sampai bakso gue tumpah, gue jadiin tulang rangu tubuh lo!" kata Elgra, benar-benar terdengar seperti psikopat yang Haikal katakan.
"Bakso aci, dong?"
"Soal makanan lo tau semua, soal ujian aja koar-koar lo di grup," oceh Zicho, sambil mengaduk es tehnya.
Elgra memicing curiga, pasalnya sedari tadi Jaffres hanya tersenyum sendiri melihat layar benda pipihnya itu.
"Jaff, lo enggak kumat, kan?"Yang ditegur masih asik sendiri, tak menggubris sama sekali.
"Astaghfirullah, kasihan, mana masih muda." Haikal mengusap dada dengan tatapan iba.
"JAFF!" Si pemilik nama pun terjengit akibat suara nyaring Zicho. Bukan hanya Jaffres, bahkan hampir seluruh penghuni kantin menatap ke arah mereka.
"Apaansih?"
"Lo mending ke psikiater atau psikolog deh, kasihan gue sama lo!" ucap Zicho.
Jaffres menautkan alisnya. "Lah, kenapa?"
"Lo senyum enggak jelas, geli gue!" dengus Elgra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Untuk Jaffress [Selesai]
Teen Fiction[NA JAEMIN] >Bersamamu adalah sebuah cerita yang tak ingin ku akhiri< Bahagia? Sebuah kata kelabu yang tidak dipahami oleh seorang Jaffressan Aquellino apa itu maknanya? Setelah menemukan cintanya, Jaffres pikir ia akan bisa bahagia secara permanen...