Bahagia Untuk Jaffress [Selesai]

15. Berubah

~Sulit ya, mengakhiri sesuatu yang belum pernah kita mulai.~

🦋🦋🦋

Drrrt!

Saku Elgra bergetar membuat ia kembali berdiri saat akan mengenakan sepatu sekolahnya. Dilihatnya layar benda pipihnya itu, tertera pesan dari grup perkumpulannya. Dahinya mengernyit, tidak biasanya Jaffres akan chat sepagi ini di grup.

'ANAK BABEH'

JAJAFF
Sepertinya gue gak bisa masuk
sekolah, deh?
Lagi males!

SI DEKIL AKUT
Wowowow!
Gak bisa gitu, lo harus masuk pokoknya.
Gue sama Zicho bakal jemput lo pakai
mobil!

BENIH SULTAN
Kok gue? Gak ada!

ANDA
Yaelah, sekali-kali sekolah jalan
mobil biar gak manjat pagar lagi!

SI DEKIL AKUT
@JAJAFF Intinya lo siap-siap aja, entar sultan
jemput, btw gue sudah stay depan rumah, nih.

BENIH SULTAN
Anak setan lo semua!

Senyum Elgra merekah, jarang-jarang mereka ke sekolah naik mobil milik Zicho. Untung Haikal dengan seribu ketengilan dan kejahilannya itu bisa memanfaatkan kekayaan dari temannya yang memang sudah kaya dari jaman orok. 

Elgra sudah mengenakan sepatunya, merapikan sedikit seragamnya yang sengaja dikeluarkan dengan dasi kendor pada kancing atas yang terbuka. Memang, terlihat percuma untuk dirapikan. Ia kemudian melangkah ke depan rumah, menunggu di samping jalanan yang tertanam beberapa pohon cemara dengan tinggi sedang itu.

Dari kejauhan suara lantang Haikal sudah terdengar, anak laki-laki berkulit hitam manis itu melambai dengan kepala nongol dari jendela mobil.

"ELGRAAAA!" sorak Haikal ketika mobil sedan hitam milik Zicho menepi tepat di depan si pemilik rumah.

"Berisik lo! Pagi-pagi gini disangka tetangga gue anjingnya yang lepas entar." Elgra menjitak kepala anak itu.

Zicho menurunkan kaca jendelanya, memamerkan wajahnya yang jutek dengan kacamata hitam bertengger di batang hidungnya.

"Buruan masuk, ke rumah Jaffres, kita," ucap Zicho.
Elgra beranjak, membuka pintu bagian belakang duduk di samping Haikal, yang membuatnya lebih mual ketimbang mabuk Stella Jeruk.