Sampai detik ini, Dika belum bertemu dengan Alisha untuk minta maaf dan membujuk istrinya untuk pulang ke rumah mereka. Dika terlalu sibuk untuk mengurus gugatan terhadap Maria atas kasus perbuatan tidak menyenangkan yang sudah sampai ke pengadilan. Kebanyakan media menaikkan artikel yang menyudutkan sisi Maria Jovanka, tetapi ada pula media yang menyenggol ketenangan Dika dan keluarga, bahkan keluarga Alisha pun turut diserang. Kendati demikian, Dika akan menggerakkan pada bawahannya untuk memblokir semua oknum yang ingin menjatuhkannya.
Maria sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ia di penjara tidak sampai satu tahun dan harus membayar denda juga. Banyak orang-orang Jovanka Company yang mengemis maaf agar Dika menghapus tuntutannya. Termasuk Maria dan ayahnya sendiri, tetapi Dika sudah terlanjur tidak suka akan perbuatan Maria sehingga ingin kasus ini terus jalan agar ditangani secara seadil-adilnya.
Dika meminta pada Ana, ibu mertuanya, supaya tak membiarkan Alisha untuk sementara waktu menonton televisi dan memainkan ponselnya. Pria itu tidak ingin istrinya semakin memburuk keadaannya. Karena Alisha kalau benar-benar merasa depresi jalan akhir yang diambil pasti mengakhiri hidupnya. Ia harus selalu didampingi. Pun, mengenai anak-anaknya, sementara waktu Dika hanya membawa Ara yang sedang tidak mau berjauhan dari ayahnya itu, sedangkan Alika jelas masih membutuhkan ibunya sebab masih ASI langsung.
"Mumet banget anjing ngurusin ginian. Dasar pelakor sialan!" umpat Dika di dalam mobilnya. Ia baru saja mendatangi konferensi pers terkait permasalahan tersebut. Saat ini situasi terbilang sudah jauh lebih melegakan. Dika kalau ingin membawa Alisha dan bayinya pulang mungkin sudah bisa. Mengingat tadi benar-benar sudah melihat Maria memakai pakaian tahanan sambil menangis minta maaf di depannya. Ia bersyukur ada ayah, ayah mertuanya, kakak ipar, Tio sebagai pengacaranya, serta jajaran staf kantor yang banyak membantunya. Tadi Dika mentraktir para staf kantornya untuk makan siang sampai makan malam, melihat perjuangan mereka sangat besar dalam mendukungnya.
Kini Dika tengah di perjalanan menuju rumah Surendra untuk melihat istri dan bayinya.
Ia memarkirkan mobilnya begitu sampai. Disandarkan punggungnya, menghirup oksigen sejenak. Beberapa hari terakhir, Dika merasa hidupnya terlalu menyesakkan.
"Lo punya dua mantan aja ribet banget ya Dik, heran deh." Pria itu berbicara sendiri. Maria diharap takkan kembali lagi mengusiknya, sementara kabar Lila yang Dika ketahui mantan pacar nomor duanya itu saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S2 di Amerika. Dika masih beberapa kali saling tukar kabar lewat Instagram makanya tahu.
Dika turun dari mobilnya. Melangkahkan kakinya masuk ke kediaman keluarga istrinya.
"Dika? Udah selesai semua Nak masalahnya?" Ana tadi tengah bersantai di depan ruang keluarga.
Saat ini sudah pukul delapan malam. Seharusnya sudah waktunya untuk rileks di rumah, tak lagi penat memikirkan pekerjaan.
"Alhamdulillah Ma sudah, mungkin tinggal bersihin berita-berita yang masih ada mau berusaha menjatuhkan Dika dan keluarga. Tapi Mama Ana tenang saja Dika bisa memastikan semua akan kembali seperti sedia kala," janji Dika.
Ana tersenyum getir.
"Mama percaya sama kamu, Dika. Ini artinya udah banyak yang tahu mengenai latar belakang Ica. Apa Dika gak keberatan?"Artikel mengenai Alisha Anandra putri satu-satunya Surendra yang sempat ramai pada masanya membahas tentang ia yang hamil di luar nikah, atau tragisnya calon suaminya yang berakhir di tangan kakak sendiri, terkait pemberitaan seperti itu ada dan kembali naik dibahas publik.
"Saya jujur sama sekali gak tersinggung Ma, tetap menerima Ica apa adanya. Namun, tak menampik ini menyakitkan untuk Ica dan keluarga. Saya malah merasa sangat bersalah membuat kalian melihat banyak berita seperti ini yang tersebar. Apa Mama udah memastikan Ica buat gak lihat televisi dan hapenya? Jangan sampai dia baca-baca berita yang lagi heboh dalam waktu terakhir ini, Ma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ideal Papa✔️ [END]
Romance[SUDAH TAMAT] PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Judul sebelumnya "So, Let's Love!" Di umurnya yang masih muda, Dika sudah dibebankan oleh tanggung jawab besar. Yakni, seorang anak. Sekalipun Ara bukanlah anak kandungnya, tapi Dika sangat menyayanginya...