Refleks Dika menyemburkan iced coffe avocado yang tadi diminumnya mendengar pernyataan Joseph. "HAH! Bukan yang itu?! Serius lo Bang?!"
"Iya tai! Itu cuma klien gue doang," balas Joseph. Ia terkejut saat mengetahui ternyata Dika dan istrinya pernah memergokinya makan dengan seorang wanita tanpa mereka berniatan menyapa.
Dika menyikut Alisha yang duduk di sampingnya yang asyik dengan ponsel. "Kamu inget kan Ca yang Bang Jo jalan sama si western girl itu??"
Cepat istrinya mengangguk.
"Kenapa emangnya, Mas?"Sang suami menghela nafas lelah. "Dari tadi di sini cerita lu mainan hp doang, gak menghargai banget."
"Dih galak," cibir Tio.
"Diem sebentar urusan rumah tangga orang nih," hardik Dika langsung memalingkan wajahnya dari Tio yang bersiap akan melempar wajah suami Alisha itu dengan asbak rokok di depannya.
Alisha menarik-narik pipi suaminya.
"Jangan marah-marah Sayang. Maaf. Tadi cerita apaan Jo?""Kata Dika kalian pernah lihat gue jalan sama cewek," jawab Joseph.
Sontak Alisha mengingatnya. Ia menjentikkan jarinya. "Iya bener kok!! Kamu jalan sama model kan!! Aku udah kepoin sosmed pacar kamu tau!!"
Joseph berdecak. "Sama aja lagi ini bininya. Udah salah ngotot. Bukan yang itu Mbak Alisha, dia mah klien doang, ada projek photoshoot bareng dia. Abis beres kerja karena deket dari PIM juga ya udah melipir mau makan malem bentar abis itu sama-sama pulang."
Alisha membulatkan mulutnya mengerti.
Namun, Dika yang masih menyangkal kalau Joseph dan perempuan itu tidak ada hubungan apapun.
Ngomong-ngomong, saat ini pasangan Dika-Alisha, Tio-Jelita tengah berada di cafe Joseph. Usut punya usut mereka telah janjian untuk double date. Karena tidak punya tujuan, berakhir nongkrong di cafe pria Chicago tersebut.
"Masa lo sampe sekarang belom ada sama sekali cewek yang nyantol sih, Jo?" heran Tio. Pasalnya Joseph ini terbilang sudah suamiable. Ganteng, hot, mapan, ditambah ia termasuk cowok humoris. Terjamin akan bahagia menjadi istrinya. Aneh jika tidak ada satupun kaum hawa yang terpikat akan pesonanya.
Joseph membisu. Tak lekas menjawabnya.
"Udah deh Bang ikut acara pencarian jodoh aja di TV! Biar gue daftarin yak!" sahut Dika. Setelahnya ia memekik kesakitan saat Joseph menggebuk kepalanya dengan buku menu. Semua terkejut, tetapi tidak menyalahkan Joseph karena sebetulnya saat membicarakan jodoh ada beberapa orang yang sensitif membahas hal tersebut.
"Sakit kan? Enak kan? Ehm rasain," kata Tio.
Alisha tertawa kecil. Diusapnya kepala sang suami lembut seperti bayinya.
Joseph menghela nafas berat.
"Gue tuh takut kehilangan yang udah gue punya saat ini cuma gara-gara satu cewek. Gue yakin gue bakalan tolol banget kalo udah cinta sama dia dan tanpa sadar gue bisa kehilangan milik gue karena terlalu sibuk mencukupkan kebahagiaan pacar gue. Uanglah, waktu gue nongkrong bareng temen-temen gue. Semua itu bakalan gak kesentuh lagi kalo gue udah kesenengan pacaran."Sontak Jelita dan Alisha menajamkan tatapan pada Joseph yang jadi lumayan gugup sekarang.
"Bang, gue masih inget kata-kata lo yang takut buat pacaran lagi karena takut diporotin harta lo dan mengkhawatirkan kalau setelah menikah akan jadi membatasi ruang lo buat bergaul. Menurut gue setting pikiran lo aja udah salah. Gak ada Bang cewek yang matre, mereka tuh pada berpikir realistis aja. Okelah misal di kencan pertama pas makan pada bayar pake duit masing-masing, dimaklumi. Tapi kalo perkenalannya makin berlanjut dan udah pacaran, pasti dong buat hangout berdua tuh butuh modal. Bayar makananlah atau beli tiket bioskop, kan gak mungkin lo sebagai cowoknya tega ngelihat cewek lo ikut patungan tiap keluar bareng. Kalo lo udah sayang banget lo bakalan buta Bang, semua pasti lo kasihin ke orang tersayang lo itu. Lalu, kalo dibilang nikah membatasi ruang bergaul atau enggak, sebenernya nggak sih, buktinya gue sama Tio selow aja nih. Asalkan kalo mau pergi tuh izin dulu ke istri jadi mereka di rumah juga gak nyariin, atau kalo lo suami baik pasti ngajakin istrinya ikut nongkrong." Dika yang angkat bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ideal Papa✔️ [END]
Romance[SUDAH TAMAT] PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Judul sebelumnya "So, Let's Love!" Di umurnya yang masih muda, Dika sudah dibebankan oleh tanggung jawab besar. Yakni, seorang anak. Sekalipun Ara bukanlah anak kandungnya, tapi Dika sangat menyayanginya...