Kalau menikahi Jihan mungkin Jeff akan menyanggupi, tetapi jika langsung diberikan anak seperti ini, Jeff akan kembali mempertimbangkan. Ia sangat mencintai dan menyayangi Jihan sampai-sampai tidak ingin ada siapapun yang mengusik kenikmatan momen mereka berdua. Sehingga memutuskan jikalau menikah dengan Jihan, ia akan berbicara pada wanita itu kalau ia tidak ingin mempunyai anak.
Namun, yang tak terduga hal yang sengaja ingin dijauhinya justru mendekat seperti ini. Jeff bingung. Otaknya benar-benar buntu, tak bisa mendapatkan solusinya.
Kedua bola matanya terus mengikuti pergerakan Jihan yang beberapa kali pergi ke kamar mandi untuk sekedar mengeluarkan isi perutnya yang membuat tak nyaman. Ketenangan Jeff yang sedang menikmati sarapan seketika mampu menghilangkan nafsu makannya sebab suara Jihan yang terus-menerus muntah. Sendok yang ada digenggamannya seperti bersiap untuk bengkok sebab banyak keresahan yang tertumpuk di dalam dadanya.
Pintu kamar inapnya terbuka. Menampilkan Edgar yang datang. Pria itu setia menunggunya selama berada di rumah sakit, sekalipun belum ada berbicara dengannya. Pun, Jeff tidak tahu alasan pria itu kembali ke Indonesia.
Indera penglihatan Jeff menangkap Edgar yang berlari ke arah kamar mandi. Dapat menebak bahwa ia akan membantu Jihan yang setiap pagi selalu lemas tak berdaya, tetapi Jeff terlalu lambat menyadari bahwa ini tanda-tanda kehamilan yang pacarnya rasakan di trimester pertama.
"Beneran udah enakan? Kalo masih pengen muntah lagi gapapa kok."
"Iya Gar udah jauh lebih baik."
"Sarapan ya Han? Gue tadi sempet bikinin nasi goreng di rumah."
Terlihat Jihan mengangguk pelan.
Wanita itu tak menepis tangan Edgar yang merangkulnya.Jeff membanting sendok yang dipegang hingga terpental saat menghantam dinding rumah sakit. Atensi Jihan dan Edgar kompak terarah pada pria yang statusnya pasien itu sekarang.
"Kamu kenapa, Jeff?" tanya Jihan alih-alih Edgar yang abai akan kerusuhan yang Jeff ciptakan, ia sibuk membuka kotak bekal berisi nasi goreng buatannya.
"Ke sini lo!" pinta Jeff ketus pada kekasihnya yang langsung mematuhi perintah tersebut.
Jihan mengelus pipi Jeff.
"Mau apa Yang, hm?"Segera Jeff sedikit menjauhkan kepalanya. "Pacar lo siapa? Masih gue atau dia? Kok bisa jadi lengket ke dia lagi sih?"
Menurut sang wanita Jeff terlalu banyak berkomentar terhadap hal yang tidak perlu dibahas. Ia mengutamakan rasa cemburunya dan masih bersikeras ingin menjadi pacar Jihan padahal seharusnya saat ini bersikap dewasa sangat dibutuhkan di mana Jeff suka tidak suka mengakui bahwa bayi yang Jihan kandung adalah darah dagingnya lalu bertanggung jawab untuk menikahi wanitanya.
"Kamu mending nanya ke diri kamu sendiri apa masih pantes jadi pacar aku sekarang kalau dari tadi malem ucapan sama sentuhan kamu bener-bener kasar ke aku Jeff setelah tahu aku hamil," tajam Jihan.
"Tapi kenapa bisa sampe hamil, Yang? Kita selalu safety, gue gak mau punya anak lho," ucap Jeff.
Jihan mengigit bibirnya, meredam suara tangis yang hendak lepas kendali.
Pria di depannya bergerak sigap menarik pinggangnya agar mendekat.
"Kita *consent lho Jeff pas udah ngambil keputusan mau tinggal serumah, jadi sama-sama sepakat hidup layaknya suami-istri, terlepas nanti akan ada hal yang tak terduga datang maka harus berani menerima semua konsekuensinya. Mana Jeff yang menjadi pihak pertama membuat perjanjian tersebut?" tanya Jihan lebih merinci.
*Sexual consent adalah ungkapan menyetujui atau tidak menyetujui untuk berhubungan seksual. Ungkapan ini sangat penting, mengingat setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai hubungan seksual- mulai dari apakah harus dilakukan atau tidak, kapan dapat dilakukan, aktivitas apa yang dapat dilakukan, dan sebagainya. Karena setiap orang memiliki hak dan otoritas atas tubuhnya, setiap orang dapat menentukan aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan tubuhnya, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan hubungan intim.Jika hubungan seksual dipaksakan tanpa kesepahaman, sexual consent tidak tercapai dan tindakan pelecehan atau bahkan pemerkosaanlah yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ideal Papa✔️ [END]
Любовные романы[SUDAH TAMAT] PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! Judul sebelumnya "So, Let's Love!" Di umurnya yang masih muda, Dika sudah dibebankan oleh tanggung jawab besar. Yakni, seorang anak. Sekalipun Ara bukanlah anak kandungnya, tapi Dika sangat menyayanginya...