Bekerja dengan sedikit beban sudah kualami selama 3 bulan masa percobaanku di perusahaan.
Ada yang mengganjal di pikiranku selama menjelajahi ruang lingkup kerjaanku.
Bukan soal pekerjaannya yang kupersoalkan, tapi sifat boss muda yang hampir di akhir pekan menjadikan aku supir pribadinya untuk menemui rekan rekannya mabuk mabukan.Betapa tidak jengkelnya aku, setiap minum minum, aku harus repot memapahnya untuk memasukkan ke mobilnya dan mengantarkan pulang ke apartemennya.
Kadang 3 orang sekaligus harus aku antarkan ke satu apartemen.
Aku tidak pernah tau kenapa pak bossku memilih aku sebagai temannya untuk minum minum.
Hingga sekantor mencurigai kami bahwa ada hubungan spesial diantara kami.Aku menjadi topik utama bahan perbincangan di kantor. "Anak kemaren sore bisa se akrab itu sama pak boss."selentingan yang kudengar.
Kerrrkk
Kerrrkk
Kerrkk
Suara airphone diatas mejaku berbunyi di suatu Jumat sore.
"Yappp hallo" sapaku
"Har, ke ruangan ku sebentar" suara perintah disebelah sana
"Baik pak boss" sahutku. Dan kututup airphone dimejaku dan aku melangkah ke ruangan pak boss.
Tok
Tok
Tok
"Masuk" suara berat dari dalam ruangan.
Kubukakan pintu dan aku masuk.
"Tutup pintunya Har" perintahnya yang segera kulakukan.
"Duduk" katanya
Aku dengan pelan melangkah dan menempelkan pantatku di sofa tamu pribadinya.
"Ada yang bisa saya bantu pak boss" kataku memandang wajah tampannya.
Dia bangun dari singgasananya dan mendapatkan ku di sofa.
"Hemm, sampean bisa nyetir nggak"
"Bisa pak tapi tidak begitu lihai" jawabku.
"Antarkan saya ke Plaza Indonesia. Ada yang mau saya beli. Bisa?"
"Pak boss yang perintah, saya bisa bilang apa selain 'bisa' pak boss" kataku sedikit cengengesan.
"Ok, kita berangkat" lanjutnya.
"Sebentar pak boss, saya bereskan dulu komputer saya"
"Baik. Silahkan. Jangan lama lama"
"Baik pak. Saya segera datang"jawabku.
Akupun meninggalkan ruangannya dan menuju ruang kerjaku. Segera kubenahi hasil kerjaan ku di PC ku dan keluar lagi menemuinya.
Ketika aku hendak keluar ruangan ku, ternyata pak bossku sudah di depan pintu ruangan ku.
"Sudah beres Har?"
"Siap berangkat pak"
"Ok, ambil kunci mobil sama supir"
"Supirnya siapa ya pak boss?" Tanyaku. Karena aku memang tidak pernah tau urusan pribadinya termasuk siapa dan bagaimana supir pribadinya.
"Oh sampean tidak tau toh. Namanya Maman. Coba ke ruang pantry, dia stay disana"
"Baik pak. Saya ke pantry sebentar" kataku dan berlalu dari hadapannya.
"Siang mas mas. Pak Maman yang mana ya? Saya disuruh ambil kontak mobil pak boss"
"Saya pak. Saya Maman" seorang laki laki bertubuh kurus hitam manis berdiri."Kok bapak disuruh ambil kontak buat apa?" Selidiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPOTONG CINTA DALAM PRIVAT LESS. ( GAY )
Fantasy⚠️WARNING⚠️ Bacaan GAY dan DEWASA Haryadi seorang sarjana fresh graduated dari sebuah universitas swasta. Dengan segala liku liku hidupnya baru mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ilmunya. Pak Rava, sebagai boss jatuh cinta kepadanya, tapi ada...