16

983 49 9
                                    

"Kita gak usah ke resto bang. Belum lapar" kataku.

Dia diam tapi menatap wajahku.

"Lihat ke depan bang. Nabrak lagi ntar" lanjutku.

"Saya minta maaf Ro"

"Kenapa harus minta maaf. Abang gak ada salah. Kejadian tadi, mungkin abang lagi on fire, ya wajar cari pelampiasan. Cuma abang mungkin sudah bosan dengan saya, jadi cari yang gampang...why not." kataku.

Tiba tiba HP ku berbunyi.

"Hallo...."

"---------"

"Enggak kak, saya tidak lagi sama bang Valdi. Saya baru pulang kerja. Kenapa kak"

"---------"

"Oh kalau itu saya gak tau kak. Jarang bertemu. Terakhir bertemu waktu ajarin Fano"

"--------"

"Fano bilang begitu?"

"--------"

"Saya tidak pernah bertemu dengan bang Valdi. Saya tidak ada hubungan apa apa sama bang Valdi. Percaya sama aku kak"

"--------"

"Hah.....tidak mungkin. Saya bukan Gay. Salah lihat barangkali"

"--------"

"Boleh kak. Saya akan datang"

HP kumatikan. Aku langsung lemas.

"Kenapa Ro. Istriku tau?"

"Iya. Fano melihat abang bersama seorang pria dalam mobil. Disangkanya itu saya. Abang benar benar petualang sex ya...hahahaha. Hebat kau bang"

"Istriku sudah lama tau saya begini Ro. Cuma...kami tidak mau cerai"

"Gini aja bang. Kita tidak usah ketemuan aja dulu. Saya juga takut, kalau kalau istri abang lihat aku sama abang. Bisa hancur masa depan saya bang. Saya mau memberi less. Takutnya istri abang menyebarkan kelakuan saya ke semua orang"

"Ro, secepat itu kamu membuat keputusan"

"Untuk kepuasan, abang gampang mencari kok. Buktinya abang sudah puas. Kalau aku tidak akan pernah melakukan itu bang. Saya hargai orang yang aku sukai. Seperti abang sekarang, saya tetap mendukung abang."

"Kamu marah ya Ro"

"Enggaklah. Lakukan saja maunya abang. Sampai disini aja hubungan kita ya bang. Saya minta maaf. Aku turun disini. Kita lanjutkan hidup kita masing masing tanpa mengganggu satu sama lain" kataku yang sebenarnya hatiku tersayat sayat atas kelakuannya.

Dia memelukku. Dia menngis.

"Ro, jangan putuskan hubungan kita sayang. Abang minta maaf. Abang khilaf. Saya enggak mau kamu putuskan"

Ku lepaskan pelukannya.

"Maaf bang. Saya tidak mau jadi bukan bulanan istri abang. Selamat tinggal bang"

"Rooooo.....Abang mencintaimu"

Dalam hati aku tertawa mendengarnya. Geli.....!!!Cinta kok main sodok sana sodok sini.

Sekeping Cinta dari ayah anak didikku telah kusimpan. Akankah ada kepingan cinta selain dari Bowo dan Valdi....

****

Karena masih sore menurutku, aku pulang ke kontrakanku. Tadinya aku berencana setelah memadu kasih dengan bang Valdi, aku langsung ke apartemen pak bossku. Tapi nasib berkata lain. Bukan hubungan makin mesra ehhh malah putus. Tapi tidak ada bekas luka walaupun putus dengan Bang Valdi.

SEPOTONG CINTA DALAM PRIVAT LESS. ( GAY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang