21

830 47 12
                                    

WA orang tua murid yang menginginkan aku untuk mengajari anak anak mereka berantai masuk di group yang mereka bikin.

Bahkan ada yang menawarkan ruangan khusus untuk pembelajaran untuk aku.

"Kami mohon dengan sangat mas Hari. Untuk semester berikutnya kami orang tua dari siswa lama ditambah dengn orang tua siswa yang baru mengundang mas hari. Mau diteruskan atau di berhentikan kami ingin mendengar langsung dari mas Hari. Tapi tolong dipertimbangkan fasilitas yang kami tawarkan" begitu tulisan WA pada group yang menyatakan Privat Less Tockcer.

Aku geli sendiri membacanya.
Rame betul yang komen meminta agar aku masuk untuk menanggapi.

"Terima kasih atas atensinya Bapak / Ibu dan adek adekku sekalian. Baik, saya akan datang ke sana."

Semakin rame balas berbalas. Tapi aku hanya masuk sekali itu saja dalam menanggapi usul dan komen mereka.

Dengan begini sudah semakin kukuh hatiku untuk meninggalkan pekerjaanku.

Aku tau, private less yang aku lakukan tadinya hanya agar bisa menghindari rasanya pak bossku ke aku. Tapi dengan permintaan orang tua murid aku semakin yakin, ini lah bidang ku walaupun hanya 2 mata pelajaran.

Tentu dengan menambah mata pelajaran penting bagi mereka, harus aku kuasai.

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

Pintu ruanganku terbuka. Resepsionis masuk memberikan undangan.

"Maksih" kataku ketika menerima undangan dari tanganya. Dia tidak menjawab tapi langsung pergi.

Kubaca undangan di tanganku.

"Ulang Tahun pak boss....?" aku bergumam sendiri.

"Lah ini sama waktunya dengan pertemuan ku dengan orang tua murid. Gimana ini???" tanyaku yang membuat aku bingung sendiri.

"Ok, tidak akan kukecewakan semua orang yang mencintaiku" gumamku.

Aku berfikir, hadiah apa yang akan kuberikan pada pak bossku. Kujentikkan jariku. PUISI.

Kumulai mencorat coret kertas di mejaku.

KAU dan HADIRMU

Kau....seperti udara sejuk menembus kisi kisi sukmaku.
Melewati relung hatiku
Dan bersemayam mencipta rasa.
Sempat berkembang menuai rindu,
mengalir dalam darahku memendam hasrat.

Kau, memberi harap melepas cinta...
harapku terlalu tak bermakna
hingga sukmaku menepis rasa
rasa yang kau beri menuai pahit di dada.

Kau yang tebar pesona...
kuterperangkap dalam buaian asamara...
bayang bayangmu hapuskan asa.
hingga terkapar tuai derita

aku yang mendamba

Rodotua Haryadi .A

untuk seseorang yang tak mungkin kugapai.

♡♡༆༆♡♡

Kulipat tulisanku kutempelkan dengan HP pemberian pak bossku yang akan ku hadiahkan nanti pada ulang tahunnya. Lalu kumasukkan dalam laci.

****

Pada jam istirahat seperti biasa dalam kesendirianku, aku hendak beranjak dari dudukku untuk makan siang. Baru saja kubuka pintu ruanganku, pak bossku sudah berada meyumpal pintu.

SEPOTONG CINTA DALAM PRIVAT LESS. ( GAY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang