Tok
Tok
Tok
"Masuk"
"Maaf ini saya selama ini tidak melayani bapak seperti orang lain. Ini air minumnya pak"OB kami membawa minuman.
"Kamu tidak pernah berbuat salah sama saya. Dan kita kenalpun tidak. Kenapa harus minta maaf. Bawa saja lagi airnya. Saya bisa ambil sendiri"
"Paaaak...."
"Sudah sudah....sana bawa itu minuman. Kasih sama yang butuh saja. Saya masih ada air mineral di dalam tas" kataku menyuruh dia keluar.
Kututup lagi pintu ruanganku.
Baru beberapa menit aku menghadap komputerku airphone dimejaku berbunyi.
"Pak Ada Rapat dengan pemilik perusahaan" suara resepsionis kami.
Segera kuambil notes dan ballpoin dan aku menuju ruang rapat. Disana saya bertemu dengan atasan atasan yang sebelumnya aku tidak kenal.
Selama rapat berlangsung, aku kagumi pak Boss yang tidak menyindir satupun karyawan. Hanya memberikan semangat ke karyawan supaya 1 visi dan misi.
Sampailah ke pelayanan. Dia terang terangan menegur OB dan menanyakan siapa yang memberi arahan untuk tidak melayani setiap karyawan. Nama Iskandar disebut. Aku langsung permisi ke toilet. Tidak sudi aku mendengar hal hal tidak penting.
"Pak Hariyadi sebentar pak" tegur pak Boss.
"Saya sudah tau arahnya pak. Selama kaki saya masih bisa berdiri, tangan saya masih bisa difungsikan dan badan saya sehat sehat, saya tidak perlu dilayani. Saya akan lakukan sendiri. Saya minta maaf, sudah kebelet" kataku dan pergi dilihat semua mata.
Di toilet, ku cuci wajahku agar cerah.
"Tidak sopan begitu meninggalkan rapat" seorang senior menegurku.
"Apa sopan juga, orang yang tidak berbuat salah bahkan tidak saling mengenal bermusuhan. Pak aku tau bapak seorang senior, antek antek pak Iskandar, saya minta urus saja dirimu sendiri. Biar menjadi pemilik perusahaan. Dan saya tidak akan pernah menegur kamu sampai kapanpun. Jadi jangan sok akrab. Kemana aja kamu selama 6 bulan masa kerja aku....." kataku ketus dan mengeringkan wajahku dengan tissu.
Kutinggalkan dia dengan tatapan sinis.
Aku masuk ruangan ku dan ku lanjutkan kerjaanku.
"Heiii...." suara pak bossku mengejutkanku karena tidak mengetuk pintu sebelum masuk
"Pak Boss"
"Maaf selama ini atas perlakuan teman teman terlebih OB ya Har"
"Saya baik baik aja pak tanpa mereka. Soal minum gampang. Saya bawa sendiri dari rumah. Makanya saya tidak tau bentuk gelas di kantor ini karena bawa sendiri"
"Aku salah selama ini. Tidak memperhatikan kinerja mereka. Saya kira semua baik baik saja"
"Emang baik baik saja pak. Tidak perlu dibesar besarkan"
"Nanti nginap ya di rumah mas mu"
"Paaaak saya mohon maaf"
"Harus ya sayang"
"Iya udah. Tapi saya jalan sendiri. Tunggu di sana aja. Saya masih ada urusan. Pukul 8 saya disana" kataku. Dia langsung memeluk saya dan kami berciuman.
"HPnya pakai ya. Ada di laci" senyumnya. Akupun membalas senyumnya.
"Mas..." sebutku
"Iya kenapa Har. Bicara saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPOTONG CINTA DALAM PRIVAT LESS. ( GAY )
Fantasy⚠️WARNING⚠️ Bacaan GAY dan DEWASA Haryadi seorang sarjana fresh graduated dari sebuah universitas swasta. Dengan segala liku liku hidupnya baru mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ilmunya. Pak Rava, sebagai boss jatuh cinta kepadanya, tapi ada...