Keluar dari ruang pertunjukan bioskop, kuucapkan terima kasihku karena sudah membayari tiket masukku.
"Mas Bran, thanks ya atas malam ini sudah membelikan tiket untukku"
"Gak usah dipikirkan Har" katanya. " Kamu langsung pulang atau masih jalan jalan Har"
"Seperti kataku tadi, saya mau beli sesuatu. Kalau Mas Brandon mau jalan, silahkan mas"
"Mau beli apa Har. Boleh saya temani"
"Ahh barang gak penting kok mas. Saya bisa jalan sendiri" jawabku.
"Masih sore ini Har, Saya juga gak kemana mana"
"Istrimu nanti khawatir mas"
"Heheheh....kamu ini. Sesekali ninggalin istri, gak papa."
Busyettt dah, dia sudah punya bini. Ah, Om Rudi, bang Valdi malah sudah punya anak yang gede, buktinya menyimpang...otakku makin kacau.
"Sudah punya anak berapa Mas Brandon" selidikku. Kami sambil jalan menuju toko pakaian yang hendak kutuju.
"Coba tebak. Kira kira Saya sudah punya anak berapa" katanya balik bertanya.
Aku cengengesan.
"Manis" katanya.
"Apa yang manis mas?" Tanyaku.
"Enggak...enggak Har. Bibir saya masih terasa manis gara gara beverage tadi" kilahnya. "Tebakan saya belum di jawab" lanjutnya.
"Mas, usia 40 an, berarti punya anak 2 mungkin. Apa sudah besar besar mereka ya mas" kataku.
"Kamu mau tau enggak Har, Istri dan anak anakku"
"Eemm, gimana ya. Enggak begitu ingin tau sih mas. Oh iya saya masuk dulu ya, mau beli yang kubutuhkan. Kalau mas mau pulang silahkan mas"
"Tadi kan sudah saya bilang, mau menemani kamu Har"
"I...ii..ya sudah, mas boleh tunggu disini"
"Kalau ikut ke dalam, emang ada yang ditakuti?"
"Enggak juga" kataku membuat ibu jariku menunjuk masuk.
"Kamu seperti kagok gitu Hari. Saya tidak ganggu kamu loh. Mungkin yang akan kamu beli barang rahasia"
"Barang rahasia apaan mas. Yang dijual disini kan untuk consumen" kataku. "Ayo mas" ajakku.
Aku menuju counter pakaian dalam pria. "Ini yang mau saya beli mas." kataku.
"Oh pakaian dalam"
"Ee ehh..."
Aku memilih milih ukuran yang cocok untukku tentu sesuai kantongku. Dia hanya berdiri melihatku. Setelah kudapatkan aku memberi tahu mau ke kasir."Silahkan Har" katanya. Dia masih berdiri ketika kutinggalkan. Saat aku membayar dan menerima barangku dari kasir, dia sudah didekatku membawa celana dalam juga. Tapi yang bermerk 2 box sekaligus.
"Mas Brandon beli juga" tanyaku.
"Lihat kamu beli, iya ikutan dah"
Selesai acara beli membeli, saat kami keluar dari toko dia berujar."Lapar gak Har. Saya lapar nih. Makan ya."
"Saya masih kenyang mas" jawabku.
"Gini aja Haryadi, saya ajak kamu kerumahku, istri saya pintar masak. Kita makan di rumah. Sekalian biar mas Hari tau istri saya sama anak anak saya. Gimana?"
"Wadduh. Nanti saya jawab apa kalau di tanya tanya. Enggak ah. Terima kasih" kataku.
"Hari, istri saya tidak akan tanya tanya. Seandainya tanya tanyapun, jawab apa adanya. Dia tidak akan marah. Malahan dia akan senang karena kami punya teman baru"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPOTONG CINTA DALAM PRIVAT LESS. ( GAY )
Fantasy⚠️WARNING⚠️ Bacaan GAY dan DEWASA Haryadi seorang sarjana fresh graduated dari sebuah universitas swasta. Dengan segala liku liku hidupnya baru mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ilmunya. Pak Rava, sebagai boss jatuh cinta kepadanya, tapi ada...