31.

677 35 7
                                    

Seminggu setelah keluar dari kerjaan, aku berada di kost an dari pagi hingga sore hari. Karena biasa berangkat pagi pagi selama kerja, si pemilik kost an seakan tanda tanya. Dia menemuiku pagi itu dengan kopi dan kueh kueh buat sarapan di atas nampan.

Tok

Tok

Tok

Aku bagun dari tidurku. Dan membukakan pintu. Aku tidak ingat bahwa dalam tidur aku hanya memakai celana dalam dan telanjang.

"Ya pak, ada apa" kataku masih dengan mata sepat dan menyender di tiang pintu.

Dia diam. Saat kulihat, dia memandang i kontolku.

"Maaf...maaf...lupa hanya pake celana dalam" kataku dan mengambil celana pendek dan kaos oblong untuk kupakai.
Lalu aku menemuinya lagi.

"Mas Hari, sudah tidak kerja ya mas. Kok saya perhatikan selama beberapa hari ini berangkatnya sore." tanya nya setelah aku duduk dibangku yang disediakan dan membetulkan rambutku yang acak acakan karena baru bangun.

"Boleh minum kopinya?"

"Iyah mas, saya sediakan buat mas. Sekalian kuehnya" katanya.

Kopinya kuseruput dan kutenangkan diriku. Rilex.

"Uang kost sore aku kasih ya pak. Gak ada uang cash. Pulang less nanti aku kasih" kataku.

"Mas Hari, saya bukan nagih mas. Cuma agak heran aja mas Hari biasa berangkat pagi, tapi..."

"Aku resign pak. Kecapean. Less ku agak berkembang. Jadi kerjanya yang aku korbankan biar bisa santai seperti sekarang" alasanku.

"Oh begitu. Kuenya mas dimakan" katanya.

"Pak. Boleh tanya?"

"Silahkan mas"

"Pertanyaan pribadi"

"Enggak papa. Tanya aja"

"Waktu pak Nurjaya bilang suka sama aku, bapak ini apa ke setiap penghuni kost yanh pria bilang begitu"

"Iya enggak mas"

"Terus usia segini, masih menginginkan sex dong, sama siapa saja bapak melampiaskannya. Jujur loh pak"

"Eeemm....gitu ya. Kalau kepingin, saya pergi ke tempat mangkal kaum gay mas. Saya mendapatkan kepuasan disana"

"Bayar?"

"Kadang. Kalau ada yang suka ya tidak bayar. Kok mas Hari nanya gitu"

"Bapak kalau mau main sama saya, bayar berapa?" kataku to the poin. "Aku entotin bapak, atau impit impitan, tidak ada ciuman dan saya tidak mau oral punya bapak. Yang penting bapak puas. Bapak mau bayar?" Kataku. Soalnya dia terlalu memanajakan aku dengan minuman atau makanan.

Aku memainkan kontolku di celanaku. Dia melihat dan menelan ludahnya. Dan kukeluarkan kontolku dari samping celana pendekku.

"Mas Mahal gak bayarannya"

"Kalau sama orang biasanya bapak bayar berapa?"

Sepertinya dia berat hati memberi tau.

"Takut tidak sesuai sama keinginan mas. Mas kan ganteng. Tentu levelnya tinggi"

"Kalau bapak sudah mengerti, saya serahkan sama bapak, saya mau mandi dulu. Terima kasih kopinya. Dan uang kost nanti sore saya bayar" kataku dan berdiri dari bangku yang kududuki.

"Mas Hari, eem...bayaran mas Hari berapa" dia mengulang lagi pertaannya.
Anjriiittt....tertarik juga ini orang sama kontol gua...hahahah.

"Saya tidak jual diri pak. Tapi orang yang menyukai saya sudah tau dia harus bayar berapa"

SEPOTONG CINTA DALAM PRIVAT LESS. ( GAY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang