26

747 44 25
                                    

Dengan alasan mau menemui anggota konsorsium, pak bossku memintaku menemaninya nanti siang.

"Hallo, mas Hari tidak masuk hari ini. Kenapa?"

"Maaf pak, badanku sedikit drop. Saya merasa kurang fit" padahal males ketemu dia. Pasti baper.

"Sudah ke dokter?"

"Belum pak. Mungkin nanti. Tapi mau tiduran sebentar, sudah minum aspirin" kataku.

"Kalau kurang fit begitu, bagaimana kita bisa menemui anggota konsorsium"

"Apa pak? Seandainya juga bisa, data datanya ada di PC saya pak"

"Yang penting mas Hari bisa apa tidak. Soal data data itu nanti. Ada yang penting yang saya harus sampaikan. Kan ini bidang Mas Hari"

"Saya usahakan pak. Jam berapa saya kesana dan di perusahaan mana, kasih tau saja pak. Saya akan kesana"

"Mas Hari tunggu saja di cafetaria perkantoran. Ada 2 kolega kita menunggu disana. Jam 11.30 tepat"

"Baik pak. Hari segera kesana" jawabku.

Huuuuh...maksud hati tidak masuk, eeee....disuruh datang.

Aku mempersiapkan diri untuk pertemuan nanti. Pakaian terbaik yang kupilih. Hem warna merah hati dan celana hitam. Menunggu waktu yang di janjikan, aku menonton film iflix di hp ku.

Tak terasa waktu berlalu. Aku diingatkan pak bossku untuk segera menuju tempat yang dipilih.

Segera kupesan ojek online sebagai tumpanganku. Akupun keluar dari persembunyianku.

"Wah Mas Hari ganteng banget, mau kemana mas" tegur si pemilik kost.

"Mau ada pertemuan pak. Maaf saya pergi dulu" kataku.
Sok akrab nih orang. Gak suka juga aku lihatnya.

"Silahkan mas. Hati hati"

Aku tersenyum dan pergi karena si driver sudah mengirim chat menanyakan aku dimana.

Segera aku menemu ojolku. Setelah menanyakan nama drivernya untuk memastikan, akupun dibawa ke tujuanku.

Tiba ditempat, aku segera masuk cafetaria dan memperhatikan situasi. Segera ku hubungi pak boss dengan menelpon.

"Saya sudah ditempat pak boss"

"Tunggu disana, jangan kemana mana" pintanya.

"Baik pak boss" jawabku.
Selang beberapa menit, pak bossku sudah berada di depanku
Kusambut dengan berdiri.

"Tampan kamu Har" katanya.
Aku menatap wajahnya.

"Ehmm...mana orang yang bapak bilang menunggu" aku bertanya.

"Tadi telpon, katanya langsung"

"Jadi...."

"Kita ke mobil. Kita menyusul" serius sekali wajahnya.
Aku mengikutinya dari belalang menuju mobilnya terparkir.

Setelah agak jauh meninggalakan tempat, sepertinya jalan yang dilalui bukan ke kantor anggota konsorsium, tapi arah apartemnenya.

"Loh pak boss, ini mau kemana? Kok melenceng?" kataku heran.

"Sebentar ke apartemen dulu. Ada yang mau aku ambil" jawabnya.

Aku terdiam. Dia melirikku.
Aku agak heran, karena mobilnya dibawa ke parkiran apartemen, tidak di depan. Kalau hanya mengambil yang terlupakan, harusnya buru buru.

"Ayo naik" pintanya.

"Hari tunggu dimobil aja pak"

"Tidak bisa nanti aku bawanya, jadi kamu harus ikut" alasannya.

SEPOTONG CINTA DALAM PRIVAT LESS. ( GAY )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang