BAB 5

942 56 0
                                    

~ Happy Reading ~

Pagi ini di hari senin yang mendung membuat beberapa orang sangat malas untuk beranjak dari tempat tidurnya terutama Seon. Entah kenapa ia sangat malas untuk berangkat ke rumah sakit atau mengajar mahasiswa.

"PAPI UDAH JAM ENAM INI!" gedoran pintu yang awalnya sangat halus menjadi kasar karena Juno sudah bosan untuk membangunkan Seon yang masih saja ada di dalam selimut.

"Astaga, ternyata dari sini kebiasaan molor J" Juno dengan tidak sabar membuka pintu kamar Seon dan membuat anak itu tercengang.

"Gila aja masih gelap begini ini kamar" Juno menghidupkan lampu kamar Seon, berjalan menuju tempat tidur lalu menyibakkan selimut yang menutupi seluruh badan Seon, "Papi, ini udah jam enam adek terlambat, aku juga ada kelas pagi."

"Bang ayo, udah jam enam ini aku takut telat. Senin bang ada upacara soalnya" J berjalan menuju kamar Seon.

"Udah bang biarin, biar papi naik taksi aja, ayo" Juno menganggukkan kepala kemudian mereka berangkat meninggalkan rumah.

Sedangkan Seon yang sudah mendengar mobil Juno meninggalkan rumah ia membuka selimutnya. Berjalan keluar kamar duduk di sofa dengan memeluk setoples kacang dan film yang diputar melalui televisi.

Saat akan menyuapkan beberapa kacang kedalam mulutnya ponsel yang ada di sebelahnya berbunyi menampilkan nama Dony disana, dengan malas Seon mengangkat telepon tersebut.

"Halo apaan?"

"Apaan - apaan lo goblok ape gimane, sejam lagi lo ada oprasi yon, mau pasien lo mati ha?!" Dony mengatakan itu dengan menatap orang yang ada di depannya.

"Lah kok lo lebih haf--" belum selesai bicara, sudah di selah oleh Dony di seberang sana.

"Jangan banyak omong, cepetan kesini atau rumah sakit lo gue bakar" sambungan tersebut akhirnya terputus.

Sejenak Seon speechless dengan apa yang ia dengar kemudian bangkit menuju kamar mandi mengganti bajunya membawa beberapa barang yang ia butuhkan kemudian berjalan menuju depan rumah. Ia tidak lupa bahwa sepeda motor kesayangannya 2 hari yang lalu masih berada di rumah sakit. Setelah menunggu sekitar 15 menit Seon berangkat menuju rumah sakit menggunakan ojek online.

"Makasih ya om" kata seseorang yang ada di sebelah Dony dengan senyum jahilnya.

"Sama - sama" Dony menepuk dua kali bahu Juno, "kamu ada kelas om kan?" Juno menganggukkan kepalanya, "yaudah ayo masuk kelas sama-sama" mereka berjalan berdua menuju kelas pagi ini.

# # # #

Sesampainya di rumah sakit Seon berjalan dengan cepat menuju rungannya. Ia mengingat jadwalnya beberapa hari ini dengan baik bahwa tidak ada oprasi sekali pun.

Saat sampai di ruangannya ia melihat jadwal di kalender yang biasa ia lingkari dan hasilnya nihil, tidak ada satu pun oprasi hari ini seperti dugaannya semua kerjaannya pun sudah beres, laki-laki itu mendudukkan dirinya di atas kursi kerjanya.

Seon memijit dahinya sambil memikirkan bahwa ini tidak mungkin ulah sahabatnya karena ia tahu bahwa Dony sudah cukup berumur untuk mengerjainya, "tapi kadang Dony masih usil sih" katanya dengan masih memijit dahunya, "udah lah gak ngerti" Seon berjalan meninggalkan ruang kerjanya menuju kantin karena ia belum sempat sarapan saat di rumah tadi.

Saat berada di kantin ia melihat Juno disana duduk sendiri dengan makanan yang masih utuh pandangan anak itu keluar jendela full dengan kaca.

"Ngapain bang ngelamun aja?" Seon yang sudah membawa makanan duduk di depan Juno.

"Hai pi" anak itu melambaikan tangannya lalu menyanggah kepalanya kembali dengan tangan tersebut, "gak papa, cuman pingin aja ngelamun" anak itu menyuapkan satu sendok makanannya.

Seon Admaja || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang