(sebelum baca jangan lupa follow dulu ya semuanya 👋)
Ini bukan tentang kisah cinta anak muda
Ini tentang kisah ayah duda, yang bertahan dengan dua anak laki-lakinya selama ia merintis karir dan bukan hal mudah.
Menjaga dan membesarkan kedua anakny...
Pada kamis pagi, Juno sudah berada di lantai bawah pukul 6 dengan satu koper berukuran besar dan tas jinjing berukuran sedang. Kali ini sarapan keluarga Admaja tidak seperti biasanya yaitu nasi goreng atau roti tawar tetapi dengan spesial Seon membuatkan anaknya kari ayam beserta lontong yang ia beli tadi pagi di pasar.
Ya, Juno akhirnya akan berangkat menuju Benua Amerika tepatnya di bagian Chicago, dan J juga pada akhirnya bisa merelakan abangnya pergi dengan bahagia karena ia di janjikan oleh Juno ketika pulang nanti membawakan skateboard yang bagus dan juga beberapa aksesoris nya. Tapi Juno tidak memberikan dengan cuma - cuma karena ia memberikan syarat kepada adiknya yaitu harus mendapat nilai terbaik di sekolahnya untuk ujian tengah semester nanti.
Setelah selesai menyarap dan membersihkan piring masing - masing, mereka akhirnya keluar rumah dengan J yang membantu membawakan koper milik Juno. Oh ya fyi, Juno disini tidak akan pergi sendiri ia ditemani oleh Jero yang juga mengikuti program summer camp tersebut.
Perjalanan menuju bandara terpantau sedikit lancar, Seon memarkirkan mobilnya setelah menurunkan Juno dan J terlebih dahulu. Karena keberangkatan Juno dan Jero yang masih pukul 10, dua keluarga itu akhirnya memutuskan untuk menunggu di area Starbucks.
"J gak papa di tinggal abang?" Kata Rina yang duduk di sebelah J dengan membelai rambut belakang anak itu.
"Gak papa kok tante, lagian nanti J juga dapet skateboard baru dari abang, sama dua minggu lagi kata papi kita nyusulin kesana setelah J selesai ujian" terang J dengan menatap kearah Rina di sebelah kirinya.
"Tapi harus Ranking 1 se-sekolah" kata Seon yang kemudian menyeruput Ice Americano.
J hanya menanggapi dengan acungan ibu jarinya dan menganggukkan kepala.
# # # #
Setelah keberangkatan Juno beberapa jam yang lalu Seon langsung menuju rumah sakit karena ada operasi yang harus ia tangani 2 jam kemudian. Sedangkan J, ia titipkan kepada Rina agar bisa berangkat sekolah bersama yang diantar oleh Dony.
Setelah selesai melakukan operasi selama 3 jam lamanya Seon akhirnya keluar ruangan dengan badan yang terasa sakit karena ia harus berdiri lama, ya meskipun sebagai dokter dirinya sudah sering melakukan operasi lebih lama dari itu, tetapi akhir - akhir ini Seon tidak menangani operasi sama sekali.
"Gimana lancar?" Dony datang dari arah luar ruangan operasi..
"Alhamdulillah lancar" Seon menganggukkan kepala dengan kedua tangan di pinggang.
"Yaudah kalau gitu biar gue yang sampaikan ke keluarga pasien, lo sana istirahat dulu" Seon menganggukkan kepala sekali lagi kemudian berjalan meninggalkan Dony yang juga berjalan keluar ruang operasi.
Sampai di dalam rungan Seon duduk di kursi kerjanya, ia melihat foto kedua anaknya yang terpajang disana dengan senyum yang membuatnya ikut tersenyum juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.