BAB 31

316 27 7
                                        

~Happy Reading~

Hari mulai petang, ia lupa jika meninggalkan kedua anaknya berada di rumah tanpa meninggalkan makanan.

Setelah bercengkrama dengan Wina, pria paruh baya itu bergegas meninggalkan ruangan VIP untuk pergi menuju pulang. Bahkan di perjalanan ia menghela nafas karena terjebak macet.

Headset yang bertengger di kedua telinganya memutar lagu heavy metal membuat dirinya sedikit nyaman berkendara menggunakan motor kesayangannya. Yap, hari ini Seon berangkat menggunakan motornya sudah lama ia merindukan motor kesayangannya itu yang tidak pernah di bawa keluar sekali pun.

Motor tersebut berhenti didepan rumah tingkat dengan pagar yang terbuka, sedikit bingung karena terakhir kali ia pergi pagar itu sudah tertutup rapat.

"Ini kenapa kok lebar bener bukanya" Seon menuntun motornya masuk kedalam garasi.

"Hai pi" J yang keluar dari pintu penghubung antara rumah dan garasi berjalan menghampiri Seon.

"Kenapa pagarnya kebuka lebar?" Seon bertanya kepada J yang melihat kearah pagar.

"Astaga barusan keluar aku sama Mbak Sam sama Abang. Lupa gak aku tutup".

"Lain kali jangan lupa lagi ya dek, kalau ada apa - apa gimana" J menganggukkan kepala mendengar apa yang di katakan Seon, anak itu berjalan menutup pagar kemudian kembali lagi masuk ke garasi.

Seon menyusul masuk kedalam melalui pintu garasi. Ia melihat Rani yang sudah membawa beberapa makanan ke ruang makan di bantu dengan Juno.

"Assalamuallaikum" Seon membuat dua orang itu menolehkan kepalanya.

"Waalaikumsalam" Juno menyalami Seon begitu juga dengan Rani.

"Gimana pi hasil pdktnya?" Juno berjalan meninggalkan Seon kembali menuju dapur.

"Pdkt apaan?" sedangkan dirinya berjalan menuju kamar untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian.

Tak lama Seon keluar dari kamar ia sudah melihat ketiga anak remaja itu sudah duduk di ruang makan dengan bercengkrama.

"Ayo mulai aja makan" Seon membuka piring yang awalnya terbalik, lalu menunggu Rani yang selesai mengambilkan nasi.

Mereka makan dengan beberapa cerita dari setiap orang, menceritakan yang terpendam dalam ingatan beberapa hari ini. Bahkan Rani sebagai anggota keluarga baru turut menceritakan hari - harinya seminggu ini.

"Papi gimana tadi, pastinya ketemu dong sama ibunya Rega. Secarakan beliau pasien dari bokter Seon" tanya Juno yang sudah menyelesaikan makannya ia menegak air putih tandas di dalam gelasnya.

"Gimana ya, tadi itu gini".

Flashback On

"Maaf ya dok, untuk pertanyaan Rega waktu itu" Wina memandang Seon yang berakhir keduanya saling pandang.

Seon menautkan kedua alisnya bingung dengan pertanyaan yang mana, "pertanyaan yang mana?".

"Rega kemarin bilang ke saya, kalau dia bertanya ke Juno apa dokter tidak ada niatan untuk menikah lagi".

"Oh, pertanyaan itu" Seon mengangguk anggukkan kepala beberapa kali. Kemudian hanya tersenyum, "gak papa, hanya pertanyaan saja".

"Kalau beneran emang mau?" mendadak Seon mendapat pertanyaan itu.

"Untuk saat ini mungkin sekedar dekat bisa, kalau sampai ke jenjang yang serius mungkin belum memikirkan".

"Saya mau jika sekedar dekat saja".

Seon Admaja || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang