~Happy Reading~
Hari ini dimana mereka harus kembali beraktivitas, J yang baru saja turun dari lantai dua dengan lesu duduk di ruang makan dengan kepala yang bersandar di atas meja.
Tak jauh berbeda juga dengan Juno yang berjalan tanpa semangat menuruni tangga, anak itu menggeret tasnya di atas lantai dengan helaan nafas yang terdengar sampai ruang makan karena sunyinya rumah tersebut.
Seon hanya bisa melirik kedua anak yang sudah duduk di kursi sebelah kanan dan kirinya, "kalian kenapa?" Seon menumpuhkan kepalanya diatas kedua telapak tangan yang ada di atas meja.
"Capek" jawab dua anak itu bersamaan.
"Kalian capek apa, perasaan juga di rumah cuman gitu - gitu aja. Gak melakukan hal berat" Seon menautkan kedua alisnya, ia menyendok nasi goreng yang ada di mangkok berukuran sedang keatas piring.
"Iya sih" mereka lagi - lagi menjawab bersamaan.
"Yaudah ayo sarapan, keburu telat nanti kalian" Seon yang sudah menyendokkan suapan pertama masih memandang kedua anaknya yang menganggukkan kepala lalu mengambil nasi goreng.
Setelah sarapan, mereka berangkat seperti biasa dengan kedua anak laki - laki yang sama menyenderkan kepalanya di jendela mobil.
Seon menghela nafasnya, juga menggelengkan kepala, 'ini bukan anak kembar tapi kenapa lesunya bisa barengan gini' batin Seon didalam hatinya.
Saat sudah sampai di depan sekolah, J bahkan tidak segera turun dari mobil. Anak itu masih saja memandang keluar cendela dengan tatapan kosong.
"Dek cepet keluar" Seon menyentuh lengan J dengan telunyuknya berkali - kali.
Juno yang memiliki posisi sama dengan J ikut berkata, "J cepetan turun entar abang telat" kata Juno dengan tidak semangat.
"Iya, iya" J dengan malas turun dari mobil, ia di sambut oleh seseorang perempuan yang melewati pagar sekolah masuk dengan kedua tangan memegang tali ranselnya. Entah kenapa hal itu membuat J yang tadinya lesu berubah seketika mengembangkan senyumnya dan berjalan menuju perempuan itu dengan menyampirkan ranselnya di satu bahu.
"Gak habis pikir, sekali ngelihat cewek lesunya langsung hilang" Seon menggelengkan kepala ia menjalankan mobil dengan Juno yang di biarkan duduk di kursi belakang.
Setelah memarkirkan di parkiran rumah sakit Juno dan Seon berjalan memasuki gedung tinggi itu. Seon berhenti di depan stan kopi dengan Juno yang mendadak bersemangat melihat penjual didepan sana.
'Ini anak - anak gue pada kenapa, tadi di rumah lesu banget. Waktu ngeliat cewek bisa - bisanya menjadi dua kali lipat pada semangat' kata Seon dalam hati dengan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua anaknya.
# # # #
Setelah mengajar kelas pagi Seon berinisiatif untuk stay di ruang dosen dengan menilai hasil kuis tadi yang ia berikan untuk mahasiswanya. Satu persatu ia teliti setiap jawaban milik mahasiswanya. Sampai tak terasa waktu menunjukkan jam istirahat. Ia merenggangkan tubuhnya yang lama duduk di kursi, lalu berdiri dari duduknya mengambil ponsel di atas meja kemudian meninggalkan ruangan tersebut.
Terdengar desas - desus saat ia keluar ruangan dosen mengenai makan siang yang ada di kantin kampus, lauk berupa tempe dengan kuah rawon. Tetapi saat berjalan menuju kantin kampus telinganya mendengar beberapa mahasiswa mengatakan bahwa makan siang di kantin rumah sakit lebih enak yaitu lauk brengkesan tongkol dengan sayur bening.
Seketika Seon memutar haluan dari yang tadinya menuju kantin kampus menjadi menuju kantin rumah sakit. Saat berjalan dengan hati senang membayangkan lauk makan siang hari ini di tengah jalan ia di hadang oleh tiga mahasiswa yang membuat kedua bola matanya memutar sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seon Admaja || (END)
Teen Fiction(sebelum baca jangan lupa follow dulu ya semuanya 👋) Ini bukan tentang kisah cinta anak muda Ini tentang kisah ayah duda, yang bertahan dengan dua anak laki-lakinya selama ia merintis karir dan bukan hal mudah. Menjaga dan membesarkan kedua anakny...