BAB 26

352 30 0
                                    

~Happy Reading~

Pagi ini Seon yang baru saja membangunkan kedua anaknya duduk di ruang makan dengan menikmati roti bakar yang ia buat. Tanggal merah membuat dirinya yang harus bekerja menjadi libur seketika. Sebenarnya dia bisa kapan saja datang ke rumah sakit karena bagi dia bekerja sebagai dokter tidak ada libur.

Ketukan dari pintu terdengar. Mereka Seon menautkan kedua alisnya berfikir, siapa yang datang pagi - pagi kerumah ini. Bahkan keluarga Dony tidak akan niat untuk datang sepagi ini. Ya, meskipun hari ini mereka berjanji untuk datang.

Seon berjalan menuju pintu setelah meminum setengah cangkir kopi, ia memutar kunci untuk membuka kemudian menarik gagang pintu. Dan disana terlihat seorang perempuan menggunakan celana kain berwarna lavender dengan baju polos hitam tak lupa topi senada dengan calananya. Kedua tangannya penuh dengan rantangan yang entah berisi apa.

"Assalamualaikum om" Perempuan itu tersenyum. Hari ini anak itu tidak menguncir rambutnya dan di biarkan tergerai memperlihatkan curly nya rambut itu.

"Waalaikumsalam, jadi rajin dateng kesini nih. Masuk - masuk" Seon memersilahkan masuk perempuan itu.

Ia membiarkan pintu terbuka lebar agar angin dari luar bisa masuk kedalam juga. Hari ini terasa sejuk dengan awan yang mendung tetapi tidak hujan.

"Om ini Rani bawa makanan" Ia memperlihatkan bawaannya yang ada di dua tangan.

"Kamu bawa aja ke dapur, om bangunin lagi dua anak bandel di atas" Rani terkekeh kemudian berjalan menuju ruang makan.

Seon yang sudah keluar dari kamar J, berjalan menuruni tangga menuju ruang makan. Ia melihat Rani yang sibuk menata makanan disana.

"Ini rasanya Om ngerepoti banget sampek kamu bawa makanan begini Ran" Seon berjalan ke arah rak piring mengambil empat piring dan menatanya diatas meja.

"Nggak om, tadi Rani kerasa nganggur banget dirumah jadi masak aja terus bawa kesini" Perempuan itu tersenyum karena sudah selesai menata meja dengan banyak makanan yang ia bawa.

"Ini kalau kena J dalam sekejap langsung habis" Rani lagi terkekeh mendengar pernyataan Seon.

Asik berbincang kedua orang tersebut menolehkan kepala kearah tangga karena terdengar suara langkah kaki turun. Dan benar disana terlihat Juno dengan wajah yang sudah segar.

"Morning" sapa anak itu dengan suara khas bangun tidurnya.

Ia itu berjalan melewati meja makan menuju dispenser untuk mengambil segelas air putih. Terdengar lagi suara langkah kaki dari lantai atas.

Terlihat J berjalan dengan wajah yang bukan segar lagi tapi juga sudah berseri, "Selamat morning semua" Ia berjalan melewati meja makan menuju dispenser, "geseran bang" anak itu berdiri di depan dispenser.

Kemudian anak itu berjalan menuju kearah meja makan dengan membawa gelas, "Mbak Sam banyak banget bawa lauknya" anak itu terlihat bahagia dengan kedua mata berbinar, "Ini adalah sarapan termewah selama dirumah".

Seon memutar bola matanya malas, "alay bener".

Sedangkan Juno baru saja berjalan kearah meja makan dengan membawa gelas berisi setengah air putih, ia memegang bahu Rani kemudian mencium puncak kepala perempuan itu.

"Allahuakbar, abang ini masih pagi" J menutup kedua matanya dengan tangannya.

"Alay bener" kata Juno dengan mengambil tempe diatas meja.

"Ayo makan, kasihan Rani harus nungguin kalian bangun" Seon membuka piring yang tadi ia tata dengan terbalik.

Saat akan mengambil nasi putih Rani lebih dulu mengambil piring Seon dan centong, "biar Rani aja om yang ambilin".

Seon Admaja || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang