~Happy Reading~
"Huwaa" teriakan dari dalam kamar mandi pagi hari ini membuat Seon dan Juno segera berjalan menuju kamar mandi yang ada di lantai bawah.
"Dek kenapa?" Juno mengetuk pintu kamar mandi tersebut sedikit khawatir takut jika anak itu terpeleset.
"J kamu kenapa nak?" kali ini Seon yang bertanya, karena pertanyaan yang Juno ajukan tidak menghasilkan jawaban.
Bahkan pertanyaan dari Seon pun tidak terjawab oleh J, sedikit khawatir kedua laki - laki di depan kamar mandi itu sepakat untuk mendobrak pintu dan berharap yang ada di dalam sana tidak apa - apa.
"Satu, dua, tig--" saat Juno siap mendobrak pintu kamar mandi terbuka dengan sendirinya dan menampilkan J yang menutupi bagian pinggang kebawah dengan melilitkan handuk.
"Kamu kenapa?" dua orang itu bertanya dengan bersamaan.
"Sumpah nakutin banget di dalam ada kecoak terbang dong, merinding abis" anak itu berjalan meninggalkan Juno dan Seon yang masih berdiri di depan kamar mandi menuju kamarnya di lantai dua, "Abang pinjem kamar mandinya!" teriak J dari lantai dua dan sudah masuk kedalam kamar Juno.
Juno hanya bisa menganggukkan kepala meskipun tidak di lihat oleh J, sedangkan Seon menghela nafas dan berjalan menuju ruang tengah untuk kembali melanjutkan aktivitas membacanya.
# # # #
Siang harinya Seon merasa bahwa udara di luar sangat panas, bahkan rasanya angin central di ruang tengah tidak terasa dingin meskipun suhunya sudah berada di 18 derajad.
"Gilaaaa, ini panas bener" J turun dari lantai dua berjalan menuju dapur membuka kulkas bagian atas dan berdiri disana di depan kulkas tersebut, "ini baru yang namanya dingin".
"Kalau rusak kamu yang beli baru ya" kata Juno yang melewatinya untuk mengambil mium.
"Coba abang keluar, terus cek suhu udara sekarang berapa?" masih dengan posisi yang sama J memejamkan matanya merasakan dinginnya kulkas tersebut.
"Bahkan gak usah keluar rumah pun sama aja suhu udaranya" Juno menaruh gelas di atas meja kemudian berjalan menuju kamar Seon.
Tak lama anak itu keluar dengan membawa kipas angin dan mendorongnya hingga berada di sebelah televisi, "demi gak kepanasan abang rela masuk angin" Juno duduk di sofa panjang kemudian menghidupkan televisi lalu mengalihkan saluran televisi ke netflix.
"Mantep nih" Seon yang baru selesai dari kamar mandi duduk di sebelah Juno, "besok tinggal masuk anginnya udah ac, kipas lagi" lalu ia fokus menonton serial yang sedang di putar oleh Juno.
"Hari ini. Udah panas, sepi juga di depan" J berjalan menuju ruang tengah lalu duduk di sebelah Seon ia menaikkan kedua kakinya dan perlahan badannya jatuh kesebelah kiri, kepala anak itu bertumpuh pada lengan sofa.
"Ya siapa juga yang mau keluar rumah panas begini" Seon menoleh sekilas kearah J menggelengkan kepala kemudian fokus kembali.
Cuaca yang panas hari ini membuat ketiga laki - laki itu tidak ingin beranjak dari posisi mereka masing - masing, bahkan rencana untuk pergi ke luar sekedar menuju rumah sakit saja membuat mereka menggelengkan kepala enggan.
Suara ting ting dari luar rumah membuat J membuka matanya, ia yang tadinya akan tidur tidak jadi. Cepat berdiri berjalan menuju teras depan setelah mengambil sandal di dalam rak.
"Pak es potong!!" teriak J dari tempatnya berdiri. Anak itu masuk kembali kemudian menengadahkan tangan kanan yang bertumpuh ketangan kiri kearah Seon. "Papi pliss kasih uang kecil adek, mau beli es potong".

KAMU SEDANG MEMBACA
Seon Admaja || (END)
Teen Fiction(sebelum baca jangan lupa follow dulu ya semuanya 👋) Ini bukan tentang kisah cinta anak muda Ini tentang kisah ayah duda, yang bertahan dengan dua anak laki-lakinya selama ia merintis karir dan bukan hal mudah. Menjaga dan membesarkan kedua anakny...