BAB 7

804 48 1
                                    

~ Happy reading ~

Setelah hampir satu minggu berada di beda benua dan negara dengan kedua anaknya, hari ini ia sudah duduk di bandara negara kelahirannya. Menunggu Dony menjemputnya ia menyibukkan diri dengan pekerjaan yang di periksa melalui ipad nya.

Sedangkan Dony yang sudah berada tidak jauh dari depan Seon berdiri disana sejenak mengambil potret sahabatnya itu kemudian mengirim foto tersebut ke whatsapp yang ia beri nama 'Anak ke 3'.

(kira - kira seperti ini fotonya)


Tak lama balasan dari chat tersebut masuk, yang berisikan 'papi udah pulang?' kemudian masuk lagi chat yang hanya berisikan emoticon '🌤' seperti di samping.

Dony tersenyum 'kenapa emoticonnya gitu?' ia menjawab pesan tersebut.

Tak sampai satu menit balasan masuk 'karena adanya papi membuat hari - hari ku cerah' membaca pesan itu membuat Dony tertawa terbahak sampai Seon yang tidak tahu jika dirinya berada disana sekarang mengetahuinya.

"Sejak kapan lo berdiri disana, terus ngapain ketawa sebegitunya?" Seon menutup case ipadnya lalu memasukkan benda tersebut kedalam tasnya.

"Sejak tadi lah" kata Dony yang masih dengan sisa tawanya, ia berjalan kearah Seon kemudian duduk di sebelah sahabatnya tersebut, "Nih" Dony memberikan ponselnya kepada Seon untuk membaca chat tersebut.

"J?" Seon menaikkan satu alisnya kemudian memfokuskan pandangannya kearah ponsel.

Dony hanya menanggapi dengan anggukan pertanyaan Seon. Ya, whatsapp dengan nama 'Anak ke 3' itu adalah J ia dan istrinya sudah menganggap anak dari Seon juga anaknya selain J, Juno juga di beri nama yang sama bedanya hanya ada di huruf jika J adalah 3 maka Juno adalah 2 sedangkan Jero ia beri nama 'anak satu-satu nya' yang membuat Jero sedikit bergidik jika melihat nama itu.

"Anak gue kenapa sih Don, jadi nyesel gue pulang" Dony terkekeh mendengar perkataan Seon dengan wajah sedikit memelas.

"Gue harus jujur bahwa dulu waktu lo SMA juga gitu njir, alay - alay manja gitu" Dony semakin terbahak ketika mendengar perkataannya sendiri.

"Gue tampar juga tuh mulut" Seon hanya memutar kedua bola matanya.

"Yeee, gak percayaan nih orang, lo sih kaga pernah liat video jadul lo yang masih ada di gue."

"Emang ada?" Seon menaikkan satu alisnya.

"Ada lah, lo pikir gue inget masa kelam lo dari mana?" lagi Dony tertawa.

"Serah lo deh, gue mau pulang aja" Seon berdiri mengambil tasnya lalu berjalan dengan menggeret koper hitamnya.

"Woy Yon" teriak Dony dengan sisa tawanya, "Dasar bapak sama anak sama aja" katanya dengan berjalan kearah Seon.

# # # #

Sesampainya berada di depan rumah Seon turun dari mobil ia sudah di sambut oleh kedua anaknya dengan J yang tersenyum lebar dan badan sedikit bergoyang karena tidak sabar untuk memeluk papinya.

"Huaaa, papi" anak itu merentangkan tangannya dengan berjalan kearah Seon.

"Kamu kenapa sih, cuman seminggu aja gak setahun" Seon membalas memeluk anaknya dengan sayang, "anak papi kenapa udah besar semanja ini sih, hmm?".

Seon Admaja || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang