(sebelum baca jangan lupa follow dulu ya semuanya 👋)
Ini bukan tentang kisah cinta anak muda
Ini tentang kisah ayah duda, yang bertahan dengan dua anak laki-lakinya selama ia merintis karir dan bukan hal mudah.
Menjaga dan membesarkan kedua anakny...
Seminggu setelah Rani keluar dari rumah sakit, seminggu itu juga Seon sakit badan yang menggigil membuat kedua anaknya kelimpungan bukan main karena takut sang papi kenapa - napa.
Saat itu J dengan segera memanggil dokter umum dari rumah sakit, sedangkan Juno berusaha untuk meredakan suhu badan Seon yang kedinginan dengan mematikan AC kamar juga memberikan selimut tebal kepada Seon. Tak di pungkiri setelah melakukan pemeriksaan ternyata Seon terkena maag yang membuat badannya meriang.
Kedua anaknya terkadang mengomel seperti, "Bisa - bisanya dokter gak jaga pola makan dengan baik, tapi pasiennya disuruh makan teratur" kata J dengan berjalan keluar dari kamar Seon, kemudian Juno masuk dengan mengomel juga, seperti itu terus hingga Seon harus sabar menghadapinya. Bisa - bisanya kedua anak itu mengerjainya saat ia tidak berdaya seperti ini.
"MENGGG AYO MANDI" teriak J dari lantai dua, membuat Seon yang berada ruang tengah melihat anaknya yang turun dengan membawa sampo kucing.
Untungnya keadaan Seon sudah membaik tinggal selangkah lagi ia akan sembuh total dan kembali beraktivitas. Jika di ceritakan penyebab Seon tepar adalah karena banyak pasien yang harus ia periksa sedangkan peringatan makan dari J dan Juno ia abaikan begitu saja.
"Abang tau meng dimana?" tanya J kepada Juno yang baru saja masuk kedalam dengan baju olahraganya.
"Ini" Juno memberikan tali kucing berwarna hitam kepada J.
"Mana?" J hanya melihat tali itu saja, tetapi tidak melihat kucing disana.
"Loh, kok gak ada" Juno berlari keluar rumah kemudian mencari di depan, menolehkan kepala kekanan dan kekiri berjalan menyusuri tempat ia berlari tadi bersama Meng tetapi nihil.
"Abang kalau gak ketemu gimana, kasihan si Meng" kata J dengan suara yang sudah bergetar, ia membayangkan bagaimana kehidupan Meng nantinya diluar sana, apakah dia bisa mencari makan sendiri atau akan kelaparan.
"Itu" Juno menunjuk kucing berwarna cokelat ya itu Meng dan juga kucing berwarna hitam putih di depan Meng, "yaelah dicariin malah pacaran disini" Juno menggendong Meng kemudian membawanya menuju rumah.
Sedangkan J masih berjongkok di depan kucing hitam putih itu, dilehernya terdapat kalung merah dengan nama 'Mong'. "Rumah kamu dimana Mong?" J terkekeh karena nama kucing itu.
"Meong" kucing itu hanya melihat J dengan wajah memelasnya.
"Gak tau ya" J membelai kepala kucing tersebut dengan sayang. "Kalau gitu kamu ikut aku aja yang Mong kerumah".
"Meong".
"Ok" J menggendong kucing itu kemudian membawanya menuju rumah.
Sesampainya di rumah J menaruh Mong di kandang kucing yang sedikit kecil, ia berjalan menuju kamar membuka laptop kemudian mengetikkan sesuatu disana lalu mengeprint hasil ketikan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.