87- Hadiah

175 49 19
                                    

Sedang tidur pulas tahu-tahu bulu kaki dicabut paksa tuh rasanya gimana ya... Sudah pasti sakit setengah mati. Mata sampai berebes mili karena sangking sakitnya. Kira-kira itulah yang dirasakan Kyuhyun saat ini.

"Appa kok malah tidur beneran sih!" Ternyata itu adalah ulah Sandeul. Si cantik tapi bisa bar-bar juga... Kasihan ayahnya.

"Sandeulie, kok cabut bulu kaki appa sih. Kam sakit nak!" Kyuhyun masih mengaduh.

"Habisnya appa tidak bangun-bangun. Dari tadi tidur saja. Padahal kami kan sudah selesai menggambar. " Ujar si cantik yang cuek saja. Kemudian menunjuk kedua adiknya yang sudah tidak sabar mau di nilai. Eh, salah perlu dikoreksi. Yang benar adalah sudah tidak sabar mau diberi coklat.

Aduh! Cilaka tiga belas batin Kyuhyun. Rupanya ayah tiga anak itu baru saja ingat kalau dia tidak punya coklat. Bisa habis Kyuhyun kalau begini.

"Anak-anak!" Serunya kemudian mereka semua mendekat sembari membawa gambar masing-masing.

"Pffff!!!!" Tiba-tiba saja Kyuhyun menahan tawa ketika melihat gambar si gembul.

"Tubit ih!"

Aduh! Tadi di cabut bulu kakinya. Sekarang dicubit. Pedes paha Kyuhyun. Kena cubit si gembul.

"Aigoo, bagus sekali sih gambarnya Sunghyunie" itu bohong... Aslinya mah yah, begitulah...

"Benelan baguz? Appa boong?"

"Tidak sayang, bagus sekali. Lihat wajah appa lonjong dan badan appa seperti jajarangenjang... " Ujar Kyuhyun tertawa hambar.

Dan lanjut punya si cantik, kalau punyanya Sandeul sih sedikit mirip. Lumayan lah untuk ukuran anak SD. "Wah, nuna pintar sekali menggambarnya"

Memang dasar Sandeul yang lemah akan pujian langsung tersipu dan memeluk ayahnya. Tadi saja mengerikan, sekarang bisa langsung berubah manis sekali. Pantas saja Baro takut pada Sandeul. Karena salah sedikit, bisa habis nanti... Hiiii.

Lalu giliran si bungsu, "Eh!" Manik obsidian Kyuhyun membola. Memperhatikan gambaran Minghyun yang lebih dari kata bagus untuk anak seusianya.

"Omo!" Kyuhyun takjub. "Minghyunie haruskah appa menyekolahkan Minghyun di sekolah khusus seni?"

Yang ditanya si hanya melongo. Diam tidak mengerti. Bakat seni si bungsu memang bukan kaleng-kaleng.

"Minghyunie yang menang!" Ujar Kyuhyun tiba-tiba.

"Yeay!!!!"

Mendengar si bungsu menang lantas langsung membuat kedua kakaknya ikutan bersorak. Karena kalau Minghyunie yang menang coklatnya akan di bagi tiga sama rata. Untung tadi Sunghyun minta hadiah tiga coklat.

Setelah melakukan selebrasi kemenangan dengan berpelukan, si bungsu pun menagih hadiahnya.

"Appa cotat juteyo"

Eh, mendengar kata coklat Kyuhyun jadi ingat, kan coklatnya habis.

"Cotat juteyo appa" ujar si bungsu yang menanyakan hadiahnya lagi.

Duh.

.
.
.
Fin
.
.
.
22:10. 200322

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang