31- Rusuh

537 112 55
                                    

Aduh krucil nih kalau lagi pada main pasti suaranya sampai kemana-mana. Ini ruangan juga berantakan sekali. Sayang tenaga kalau mau dibereskan sekarang. Toh ya nanti juga bakalan berantakan lagi.

Tapi biarlah pada ribut, asal bukan ribut karena berkelahi. Mereka bertiga lagi pada bercanda. "Aduh, ya ampun. Hyungnim turun nak. Kasihan nuna ditindih begitu. Sunghyunie kan sudah berat."

Tapi dasarnya Sunghyun dia tetap tidak mau dengar. Dan asik bermain serta bercanda dengan Sandeul.
Kalau begini mereka akur loh.

Sementara itu si bungsu Minghyun terlihat duduk sambil menikmati susunya yang diminum lewat dot. Susah sekali untuk membuat Minghyun lepas dari dot. Padahal dia sudah besar.

"Umma." Panggil si bungsu lalu dia langsung menempel pada ibunya. Ngelendot nih Minghyun.

"Mau bobo siang?"

"Gak. Mau tama umma." Eh, ada yang mau dimanja nih sama ibunya.

"Minyun, Minyun ayok bantu yuung buwat telang una montel duli."

"Yeee enak aja. Yang jadi monster kan Sunghyunie. Kok jadi nuna."

Hah... baru juga tadi akur. Ini kok ribut lagi sih.

"Sudah tidak usah berantem ya. Yang jadi monster kecilnya ini nih. Si bungsu yang lagi ngedot..."

Lalu kami bertiga pun 'menyerang' Minghyun dengan gelitikan ringan. Tidak sampai membuatnya tersedak atau muntah kok.

"Hihihihi...." Minghyun yang kegelian lantas melepaskan dot yang sedari tadi berada di dalam mulutnya.

"Awrrrrr.... Mana monster kecilnya. Appa juga mau gelitikin."

"APPA PULANG!"

"APPA PUWAAANG."

Ujar anak-anak kompak dan langsung menyambut ayah mereka dengan pelukan. Sandeul minta digendong di depan. Sunghyun langsung naik ke punggung ayahnya. Dan si bungsu yang memeluk pinggang ayahnya. Aduh, rusuh.

Tapi mereka bertiga kan memang selalu seperti ini. Dan biasanya kalau ayah mereka pulang cepat pasti membawakan sesuatu. Dan benar saja ketika pak Kim membawa masuk sebuah kardus yang tidak tahu isinya apa.

"Appa itu apah?" Tanya Sunghyun.

"Hadiah buat umma." Jawab ayahnya anak-anak.

"Hadiyah? Kan umma gak ulang taun..." Ujar si bungsu yang menatap ibunya ini.

"Ayo buka, ayo buka." Sandeul lantas loncat dari gendongan ayahnya. Waduh, hampir saja oleng. Terlebih lagi si kembar juga ikutan nunanya.

"Kau beli apa memangnya?" Tanyaku juga pada ayahnya anak-anak.

"Oh itu..." Kyuhyun lantas bangkit kemudian membawa kardus yang masih terbungkus itu kehadapanku. Sementara dibelakangnya, ketiga krucil tampak tak sabar. Ingin melihat isinya.

"Umma saja yang buka ya..." Ujar Kyuhyun pada anak-anak.

Dan ketika aku membuka isinya,  ̄ˍ ̄ ternyata isinya alat buat bersih-bersih. Aku dibelikan vacum cleaner. Ih, Kyuhyun nih, mentang-mentang istrinya nganggur di rumah. Diberi hadiah begini.

"Bagus kan. Ini model terbaru. Tanpa kabel jadi aman digunakan saat ada anak-anak. Dan sedang promosi lagi. Hehe..." Dasar suami evil ih.

"Gomawo tuan Cho." Ujarku pura-pura kesal. Tapi apapun yang diberikan Kyuhyun aku suka kok. Yah, apalagi ketika dirinya memberikanku sebuah hadiah tambahan.

Dan pas aku buka kotaknya ternyata itu kalung. Yeah, lumayan bisa dijual untuk beli beras. Hehe, bercanda deng. Akan aku pakai selalu. Kalungnya indah sekali.

" Sini aku pakaikan." Ujarnya lalu memasangkan kalung tersebut dileherku.

"Terimakasih karena sudah bekerja keras mengurus diriku dan anak-anak. Maaf ya aku tidak bisa sering-sering menemani dan membantu nuna. Saranghae." Ih, Kyuhyun apaan sih. Aku jadi malu kan. Untung tidak dilihat anak-anak saat kami berciuman. Hehe.

Eh, ngomong-ngomong krucil sedang apa sih?

"UNA ITUKAN CUYUN DULUWAN LOH YANG AMBIL."

"NUNA DULUAN IH!"

"Minyun juga mau itu~~"

Astaga, kami berdua lupa kalau mereka bertiga tuh ketika melihat kardus pasti rebutan. Pada mau masuk ke dalam kardusnya. Dan juga saling berebut untuk memecahkan plastik bergelembung yang biasa digunakan untuk membungkus barang.

"Aigoo, jangan pada rebutan dong. Sandeulie dibagi nak. Itukan lebar plastiknya."

"Appa ayok kita bikin tobot pakai kalduz." Saran Minghyun.

"Ih jangan tobot, dibikin rumah-rumahan saja." Ujar Sandeul.

"Jangaaan, dibuat petawat ajah."

Duh bakalan rusuh lagi deh.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20190425.13:57
.
.
.
See ya^^

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang