8- Si gembul yang tengil

721 129 81
                                    

Si gembul yang satu ini sudah tidak mau ke sekolah, ngambek, rewel, ngintilin ayahnya lagi. Padahal ayahnya mau kerja. Tapi dari tadi kemanapun ayahnya pergi selalu dia ikuti.

Gara-gara ayahnya juga sih, sudah menjanjikan Sunghyun hal yang belum bisa ayahnya tepati. Makanya itu anak rewel terus. Sampai ngambek dan menangih janji ayahnya.

"Appa~~ ayok beli gem balu..."

"Iya nak. Nanti ya. Oh, atau belinya sama umma saja ya."

"GAKMAOOO" Langsung ngegas si gembul.

"Appa kan janjina tama Cuyun belina. Bukan tama umma. Ini udah hali jumat. Appa janji dali hali minggu."

Nah, loh. Nah loh... sudah molor hampir seminggu tuh janji ayahnya. Padahal tahu sendiri si gembul tuh anaknya kalau sudah dijanjikan ya harus. Harus ditepati.

"Tapi appa mau kerja loh ini."

Sebenarnya sih bukan ayahnya tidak bisa menepati. Tapi karena pekerjaanya banyak. Jadinya dia belum bisa menepati janjinya pada Sunghyun. Ini saja ayahnya baru pulang kemarin dari Jepang. Haduh... pulang-pulang sudah dapat ambekan dari si gembul. Kasihan, kasihan.

"Yaudah Cuyun ikut appa kelja. Telut puwangna kita beli gem."

Ya ampun. Anak satu ini. Sampai membuat ayahnya gemas deh. Uh, uh, mau dipites tuh si gembul.

Ini lagi ibunya anak-anak juga sudah pergi mengantarkan Sandeul dan si bungsu ke sekolah. Kalau Sunghyun mah sudah fix. Bolos dia tuh. Jangan ditiru ya.

"Appa ayok. Kita kelja abit itu puwangna beli gem."

Ih, ih, ih. Ayahnya tampak menghela napasnya panjang. Tapi yasudah deh diajak saja. Sudah kadung janji juga kan ayahnya.

Tapi memang dasarnya Sunghyun itu jahil. Dikantor pun dia tidak ada takut-takutnya. Semua pegawai disana habis dijahili sama si gembul. Pokoknya ada saja deh tingkahnya.

Belum lagi kejadian ketika ayahnya sedang rapat. Si gembul yang sudah diwanti-wanti untuk tidak menganggu. Eh, tahu-tahu dia main nyelonong saja. Masuk ke ruang rapat. Menghampiri ayahnya dan bilang, "appa Cuyun mau pup."

Haduh...

Untung si gembul itu cucunya yang punya perusahaan. Jadi masih bisa dimaklumi. Coba kalau tidak. Walah sudah tak terbayang deh nantinya. Hehe.

"Hyungnim, hyungnim..." Ayahnya sabar saja deh. Si boss kecil itu memang luar biasa tingkahnya.

"Appa udah~".Oh, sudah to pupnya.

"Iyaaa, aigoo. Yuk appa bersihkan."
Uh, bau ya pupnya Hyungnim.

"Appa abit ini beli gem ya..."
Masih terus menagih janji itu anak.

"Iya..." Jawab ayahnya.

"Benelan yah jangan boong. Ah, Cuyun juga mau beli bubel ti, loti cotat, pelmen, et kelim..."

"Banyak amat belinya. Pilih satu saja." Ujar ayahnya yang sedang memakaikan celananya si gembul.

Sunghyun langsung auto cemberut. "Appa~" Nah loh ngerengek lagi anaknya.

"Oke, terserah Sunghyunie deh. Terserah. Mau beli apa." Sudah capek ayahnya tuh kalau harus berdebat sama si gembul. Jadi jawaban ayahnya sih iya-iya saja.

"Benelan?"

"Iya"

"Janji?"

"Iya."

"Yeay atik. Makatih appa. Cuyun tayaaaang appa."

"Hemeh  ̄ˍ ̄ giliran begini saja si Tunghyun tayang appa." ujar ayahnya lirih.

"Appa ngejek Cuyun?" Yah, kedengaran si gembul. Tahu sendiri Sunghyun sensian anaknya. Tidak bisa disenggol sedikit. Pfft.

"Eh, hyungnim maksud appa. Appa juga sayaaang hyungnim. Hehe. Yok, yok, beli gem yok." Gem itu mainan  loh.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20190322.09:46
.
.
.
See ya^^



The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang