45- Salah pengertian

584 110 49
                                    

Lagi ramai sama berita kekerasan sexual terhadap anak-anak. Waduh ngeri juga ya melihat beritanya di televisi. Aku sebagai orang tua juga harus waspada nih.

Dan juga harus mengajarkan dan memberikan pengertian tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang dewasa yang tidak dikenal kepada anak-anak.

Nah itu si gembul lewat tuh. Hem, makan kok sambil jalan begitu sih nak. "Eh, hyungnim kalau makan duduk sayang."

Aku stop si gembul kesayangan semua ini. Menyuruhnya untuk duduk dan makan dengan benar. Biarpun hanya makan roti, tetap saja tidak baik kalau makannya itu berjalan.

"Ingat ya nak. Kalau makan dan minum itu harus du-"

"Duk." Sambung si gembul yang pipinya menggembung karena sedang mengunyah.

"Dan kalau makan tidak boleh besua-"

"La... tapi appa ngajak Cuyun ngomong teluz. Kan Cuyun lagi makan."

Eh, iya juga hehe. "Maaf ya hyungnim. Yaudah makan lagi nak."

Oh iya, jadi lupa. Tadi kan aku mau memberi pelajaran tentang berita di televisi tadi pada Sunghyun. Malah topiknya jadi nyasar ke makanan. Tapi tak apa. Sembari Sunghyun makan aku kasih tahu saja...

"Appa!"

Eh, ada si bungsu. Waduh ini kok belepotan sih mulutnya. Habis makan roti selai juga nih. Uluh, uluh, sini nak biar appa bersihkan dulu.

Nah karena si kembar sudah ada sekalian saja deh aku...

"Sunghyunie, Minghyunie, nuna pulaaaaang."

"UNAAAAAA" Panggil mereka berdua serempak.

Si cantik baru pulang. Habis main loh tadi dia sama ibunya ke rumah Baro. Ekhem. Pasti lagi bahagia nih si cantik.

"Hehe..."

 ̄ˍ ̄

Hii, tuh kan mesam mesem begitu. Centil nih Sandeulnya appa. Ckckck

Oh iya jadi lupa lagi kan tadi mau bahas apa. Ya intinya tuh, "anak-anak, appa mau bicara nih."

"Tilahkan appa." Ujar si bungsu mempersilahkan.

"Appa mau bilang kalau nanti saat sedang di luar rumah ada orang yang tidak dikenal berbuat sesuatu hal yang jahat. Kalian langsung teriak dan lari ya nak."

"Berbuat jahat gimana apa?" tanya Sandeul.

"Ya seperti menyentuh anggota tubuh yang tidak boleh disentuh. Sandeulie masih ingat tidak?"

Sengaja aku tanya sama si cantik lantaran kan dulu Sandeul pernah diajarkan oleh samchon dan ibunya.
"Iyah,  kalau ada orang asing yang menyentuh anggota tubuh kita kan appa. Seperti..." Lalu si cantik pun mulai menjelaskan bagian tubuh yang tidak boleh disentuh atau dilihat oleh orang asing.

"Pintar. Sekarang sudah tahu kan ya nak. Harus selalu waspada. Karena jika ada seseorang yang berbuat seperti itu adalah orang jahat. Apalagi kalau sampai membuat kita terluka atau berdarah."

"Appa, memangnya kalau beldalah kenapa?" Tanya Sunghyun.

"Iya yah yuung, kenapa ya?" Sambung Minghyun.

"Iya karena itu kan perbuatan tidak baik. Apalagi kalau sampai memukul, mencubit, dan melukai bagian intim. Karena termasuk kekerasan sexual terhadap anak-anak."

Waduh, si kembar dan nunanya malah plonga plongo nih. Bahasa ku ketinggian kali ya. Wah, salah menjelaskan nih.

"Belalti Cuyun kemalen kena kekelatan tektual juga dong appa."

HAH?

APA!!!

SUNGHYUNIKU?

KAPAN?

DIMANA?

SAMA SIAPA?

"SANDEULIE MANDI DULU SAYANG. Air hangatnya sudah siap."

Aih, lagi genting begini ibunya anak-anak malah berseru guna memanggil si cantik untuk mandi.

"Iyaaa umma" jawab Sandeul lalu ngacir ke kamar mandi. Dan meninggalkan ayahnya ini dengan sejuta pertanyaan.

"Tama Nini yung. Bibilna Cuyun kan tampe beldalah." Ujar Sunghyun kemudian.

Hah???

Sebentar-sebentar apa ini maksudnya. Nini bocah setengil itu?

"Oh, pat maen tepeda ya yuuung. " Ujar Minghyun.

"Iyah, Bibilna Cuyun tampe beldalah loh. Kalena gak tengaja kena tanganna nini yuung."

Eiguuu, kalau yang kekerasan yang baru saja Sunghyun bicarakan mah bukan kekerasan yang itu. Kalau ini mah murni kecelakaan semata.

Nininya saja yang tengil. Dan Sunghyunnya saja yang ngeyel. Sudah dibilang jangan pada main sepeda. Masih saja main. Waktu lagi balapan, kan mereka berdua sikut-sikuttan. Biar seperti di televisi. Dua rival saling bersaing dan pakai acara saling sikut.

Wadoooh, tidak benar nih tontonannya. Hal negatif bisa ditiru. Ckckc. Dan tidak sengaja sikutnya Nini mengenai bibir si gembul. Yasudah deh lecet. Jadi berdarah. Terus sepeda mereka berdua oleng dan jatuh sama-sama.

Kacau....

"Iya kan appa? Nini yuung udah melakukan kekelatan tektual dong tama Cuyun."

Bukan nak, bukan yang itu maksud appa. Hiks. Salah menjelaskan aku tuh... hiks hiks.

"TIDAAAAK, Kalau begitu ayo lapol politi yuuung. Allo, pak politi. Minyun mau melapolkan penjahat Nini yuuung."

Yee si bungsu nih malah main pak polisi-polisian. Lagi menelpon dia pakai telepon mainan.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark
20190607.21:50
.
.
.
See ya^^

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang