58- Anak nakal

478 104 34
                                    

Haduh, pagi-pagi sudah bikin berisik. Menganggu orang yang lagi tidur saja sih. Dari tadi suara langkah kaki grudak gruduk di dalam rumah. Belum lagi suara teriakan demi teriakan.

'Prang'

Walah, kali ini apa lagi yang pecah. Semoga bukan barang yang mahal. Hmm, seperti guci kesayangannya ayah...

"Aduh, yeobooo, Guci kesayanganku. Ini artefak. Aku menghabiskan ribuan dolar di lelang, huhuhuhu"

Nah kan benar. Tapi yasudahlah. Pasti nanti ujung-ujungnya diiklaskan sama ayah. Toh ya yang memecahkan cucunya ini. Coba kalau aku. Uh! Sudah pasti dapat tiket ke surga diriku ini.

Ya Tuhan. Sungguh malangnya nasibmu Sungjin.

Hah, semenjak dua anak nakal itu datang ke rumah. Haduh kacau sudah. Self quarantine ku jadi ambyar. Sebal ih.

Heran deh aku, Nini sama Taetae kok bisa aktifnya minta ampun begitu. Donghae hyung saja sampai tobat. Pergi berdoa ke kuil agar diberi kesabaran seperti buddha. Ah, sudahlah aku mau tidur lagi,

"Samchon, samchon,samchon"

Huhuhuhu, tolong jangan ganggu aku, kumohon~~

"Maen yuk samchon!!!"

Pura-pura mati sajalah, biar tidak jadi repot nantinya.

'Tok, tok, tok!!!'

"Samchoooooon"

Ih, berisiknyaaaa anak-anak kecil ini. Aku tuh mau tidur loh, sekalian cari aman.

"Taetae, kita maen keluar aja yuk. Kayaknya samchon mati deh, abisnya gak buka-buka pintu"

Iya, iya, sana!!!
Duh, biarin lah pura-pura mati juga. Yang penting aku bebas dari mereka berdua. Tuh, sudah pada main di luar sepertinya.
Suaranya mereka riang sekali.

Ya ampun jadi ingin lihat mereka main apa di luar. Intip ah, hehehe.
Oh, main sepeda toh, pantas riang.

Aslinya sih, mereka berdua itu anak yang manis. Nakal karena mencari perhatian. Habisnya kedua orang tuanya terlalu sibuk mencari uang. Ih, tapi uang juga buat mereka nantinya.

"Umma, Umma lihat,lihat!!! Nini bisa lepas tangan satu!"

Duh, cari perkara anak satu itu.

"Woah, Nini Keren!!!"

"OMO!!!"

Nah loh aku bisa melihat ekspresi terkejut bercampur panik dari ibunya si kembar dan neneknya mereka. Bahkan ada bibi pengurus rumah juga.

"Lihat-lihat, lepas tangan dua Nini masih bisa"

Bapass.....

'Bruk'

Ufff.....

Aku tidur lagi sajalah. Tidak kuat melihat giginya Nini yang patah.

.
.
.
Fin
.
.
.
Sign
Hyejinpark
20201204.09.11
See yaa

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang