85- Jalan-jalan pagi dengan si Bungsu

196 55 11
                                    

Pagi ini si bungsu sudah bangun. Langkah kaki kecilnya mengayun membuka pintu rumah. Kalau akhir pekan, pasti deh Minghyun selalu minta diajak maraton atau jalan-jalan pagi. Dan yang jadi korban selalu ayahnya.

"Ayo appa jalan-jalan!" Seru si bungsu penuh semangat. Berbanding terbalik dengan ayahnya yang masih muka bantal.

"Dingin" keluh ayahnya sembari merekatkan jaketnya.

"Tatu, duwa, tatu, duwa" kata si bungsu yang semangat menirukan gerakan senam pagi.

Heran ayahnya, si bungsu itu menurun dari mana rajin bangun pagi seperti ini. Dua saudaranya yang lain tidak seperti dia. Ibunya anak-anak apalagi, kalau akhir pekan begini lebih memilih bergelung di balik selimut lebih lama.

"Hah..." Kyuhyun menghela nafas. Ia juga mau bergelung di selimut bersama Sungmin 😭 tapi apa daya si bungsu kesayangannya ini minta di temani. Karena kalau tidak, pasti akan ada drama.

"Huwee"

Nah loh... Kenapa itu si bungsu?

Kyuhyun lantas berlari cepat menghampiri si bungsu yang tiba-tiba menangis.

"Kenapa nak? Minghyun jatuh? Ada yang sakit?"

Jadi khawatir campur bingung kan Kyuhyun tiba-tiba saja kok menangis si bungsu.

"Hiks appa" Minghyun memanggil ayahnya dengan wajah penuh air mata.

"Katihan, itu"

Hah? Makin bingung pak Cho dibuatnya.

"Siapa yang kasihan nak?"

"Uletna katihan... Itu... Huweee"

"Mwo?"

Ada ulat mati, di rebung semut.

Kyuhyun sih hanya bisa termenung sejenak. Melihat apa yang baru saja di lihatnya. Sebentar lagi pasti Kyuhyun akan dicecar pertanyaan yang aneh-aneh.

Ampun, Kyuhyun sedang malas sekali berpikir. Dia lapar tapi masih ngantuk. Dia masih belum puas bergelung di dalam selimut. Berpelukan dengan Sungmin. 😭 Kyuhyun mau menangis saja rasanya.

"Kok temutna jaad tih appa. Uletna tan mau jadi tupu-tupu"

Hah...

"Minghyunie pulang yuk. Appa lapar"

Bingung pak Cho yeorobun menjelaskannya pada si bungsu.

.
.
.
Fin
.
.
.
5.3.22.08.59

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang