6- Show time

716 132 78
                                    

Semua anggota keluarga bertepuk tangan ketika si bungsu selesai bernyanyi. Mereka bersorak dan memberikan pujian pada si bungsu Minghyun yang memang memiliki suara merdu.

"Nah sekarang giliran hyungnim nih yang nyanyi." Kata ibunya yang sudah sangat antusias.

Tapi si gembul itu menggeleng. "Gak mauk." Katanya dengan bibir yang mencucu. Utututu, melihat itu gemas ayahnya ingin mencubit bibirnya. Tapi jangan ah, nanti malah buat tangis.

"Lok kenapa? Kan Sandeulie nuna dan uri Minghyunie sudah tampil giliran Sunghyunie hyung loh yang belum." Ujar ibunya lagi.

Malam ini adalah malam show. Biasalah bermula dari Sandeul yang tiba-tiba memulai show dadakan dengan bernyanyi dan menari di depan ayah ibunya. Lalu bergilir ke sang ibu dan si bungsu.

"Gak mau~~" Sunghyun menolak lagi. Dia lagi tidak mood tuh.

Yah, penonton kecewa. Padahal ayah dan ibunya sudah menunggu si gembul buat bernyanyi. Suaranya tak kalah merdu loh dengan si bungsu. Biasanya juga Sunghyun selalu bersenandung ketika sedang melakukan sesuatu. Khususnya ketika sedang belajar atau bermain lego.

"Nyanyi dong..." Pinta ibunya.

"Gak mau~~~" Hah, yasudahlah. Lagi gak mood. Ah, Sunghyun payah ih. Disuruh tampil kok tidak mau. Kalau sama nuna dan adiknya.

"Yaudah appa aja yang nyanyi." Saran Sandeul.

"Loh kok appa?"

"Iyah, appa aja appa. Yang nanyi..." Sahut si bungsu.

"Ayo, appa nyanyi!" Giliran ibunya anak-anak sekarang yang berseru.

Apa boleh buat deh, ayahnya pun mulai bernyanyi. Dan judul lagu yang nyanyikan adalah tiga ekor beruang. Lalu berlanjut dengan lagu twinkle-twinkle little star.

Eh, tapi kok. Bukannya menyanyikan twinkle-twinkle little star yang versi lagu anak-anak. Lah ini kok ayahnya mereka malah bernyanyi twinkle-twinkle lagunya girl group esenesdi sih!!!
Hiiiiii, ngaco deh ayah tiga anak itu.

Tapi karena suara ayahnya bagus ya tidak ada yang protes sih. Hehe. Sampai lagunya habis. Eh, ayahnya masih lanjut bernyanyi lagi. Kali ini lagu anak-anak. Yang liriknya satu-satu aku sayang ibu.

Wah ini sih lagu favoritenya si bungsu nih. Hingga dia pun ikut bernyanyi bersama ayahnya. Dan belum juga cukup. Ayahnya masih lanjut bernyanyi lagi.

Kali ini lagunya potong bebek angsa.

"Potong bebek angsa masak di kuali..."

Eh, sebentar. Si bungsu tiba-tiba berhenti bernyanyi. Merasa ada yang salah dengan liriknya.

"Nona minta..."

"Kuwalina jebol angtana lali tuweek tuweek"

Loh? Si gembul ikutan nimbrung saja. Mana liriknya diganti pula. Katanya tadi gak mau nyanyi.

Kan ayahnya jadi berhenti bernyanyi. Lalu saling tatap-tatapan sama ibunya anak-anak. Ketika mendengar si gembul ikutan bernyanyi.

Soalnya rambut jamurnya Sunghyun ikutan bergoyang-goyang. Ketika kepalanya mengangguk-angguk saat bernyanyi. Plus cara bicaranya yang masih cedal. Terlihat dan terdengar begitu menggemaskan. Bawaanya ingin tertawa.

"Matuk ke hutan ambil lambutan dikejal-kejal tama olang utan."

Aduh, tapi itu liriknya salah loh hyung. Oh, ini mah sudah pasti ajarannya Taetae nih. Ayah dan ibunya sampai tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya. Sandeul juga ikutan.

Lalu ikut menyanyikan lagu plesetan itu lagi bersama Sunghyun. Sebenarnya sih tidak ada yang salah ya. Itukan hanya lagu ya.

Tapi tidak dengan si bungsu. Yang anaknya terlalu melow dan baperan. Aduh. Itu wajahnya sudah merah. Bibirnya sudah gemetar. Ketika membayangkan ada angsa yang di potong dan mau dimasak. Eh, sudah begitu angsanya yang masih hidup berusaha untuk kabur dari kuali panas.

Aduh, aduh... jadi terbayang deh oleh Minghyun, bagaimana sulitnya angsa itu kabur dari dalam kuali yang untungnya jebol.

Akan tetapi ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga. Begitu sudah kabur ke hutan. Di hutan masih dikejar-kejar lagi sama orang utan.

Yah...  kasihan dong ya itu angsanya. Pikir si bungsu yang sudah lemas. Hanya karena imajinasinya itu. Agak lebay sih ya. Tapi namanya juga Minghyun. Hihihi.

"Matuk ke hutan ambil lambutan dikejal-kejal tama olang utan/ Masuk ke hutan ambil rambutan dikejar-kejar sama orang hutan."

"Hahahaha/hahahaha." Ya ampun ayah ibu mereka dibuat tertawa nih sama nyanyian duet Sunghyun dan Sandeul. Kalau soal beginian saja mereka akur. Dasar duo tengil.

Tapi alih-alih ikutan tertawa atau bertepuk tangan. Si bungsu pasang wajah suram. Kemudian Minghyun pun menatap semua orang dengan tatapan tajam.

Duh!

Kok mendadak suasananya suram ya?

"Appa, umma, una, tama yuung." Panggil si bungsu.

"Iya nak? Minghyunie mau nyanyi lagi?" Tanya ibunya.

Minghyun menggeleng. "Mau menari?"

Dan si bungsu masih menggeleng.

"Mau makan?" Tanya Sunghyun dan dibalas gelengan yang sama.

"Mau bikin susu?" Tanya Sandeul.

"Gak. Tapi Minyun cuma mau bilang..." Jawabnya dengan tatapan tajam suara yang menggeram. Terbayang si bungsu akan nasib angsa yang sudah dianiaya ditertawakan pula oleh orang tua dan dua saudaranya. Benar-benar tidak berbelas kasih.

"...apa yang kaliyan lakukan itu jahat." Ujar si bungsu lalu keluar sembari menghentakkan kakinya dari kamar orang tuanya.

"Omo! Dapat dari mana lagi Minghyun kata-kata seperti itu?" Ibunya terkejut.

Apalagi ayahnya. Kalau dua saudaranya sih tidak paham ya. Yah, duo tengil itu kemudian asik bernyanyi lagi.

Hem, tapi kalau dipikir-pikir dapat dari mana lagi kalau bukan dari bibi Eunhyuk tersayang. Uh, dulu Sandeul sekarang Minghyun. Haduh, haduh. Ibunya anak-anak harus protes sama bibi Eunhyuk nih sepertinya. Lantaran sering mengajak krucil menonton drama.

"Dikejar-kejar sama orang utan/ dikejal-kejal tama olang utan. HAHAHAHAHAHA."


.
.
.
Fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20190320.20:10
.
.
.
See ya^^

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang