15 - Si tengil Nini

548 122 57
                                    

"Samchoooooon beli pizza dong."

"Enggak. Tadi kan janjinya cuman mau jalan-jalan doang. Enggak jajan-jajanan."

Ih, Sandeul paling sebel nih sama pamannya kalau sudah begini. Padahal tadi Nini jelas-jelas bilang kalau paman mereka itu mau mentraktir.

Ini giliran minta dibelikan pizza masa iya tidak punya uang. Padahal jelas-jelas tadi pagi Sandeul melihat kakek Kangin memberikan sebuah kartu warna hitam pada pamannya itu.

"Boong ih samchon. Orang tadi pagi Sandeul lihat halabojie ngasih kartu hitam ke samchon. Ayo beliin pizza, yah, yah, yah..."

Sandeul sudah ngiler tuh melihat deretan pizza berukuran besar disana. Perutnya bahkan sudah berbunyi.

"Kartu mana bisa buat beli pizza!" Ujar pamannya lagi sembari celingukan mencari keberadaan Nini si hitam manis yang tahu-tahu sudah hilang dari pandangan.

Ampun deh sama anak tengil satu itu. Meleng sedikit sudah kabur saja anaknya. Biar hitam kecil begitu, kesayangan Donghae hyungnya tuh anak. Kalau sampai hilang bisa tamat riwayat Sungjin.

"Samchon~~~"

Yang satu menghilang, yang satu ini lagi merengek minta jajan. Untungnya hanya Sandeul dan Nini saja yang ikut.

Bersyukurlah si gembul yang tidak mau diajak. Serta si bungsu Minghyun dan Taetae yang memilih ikut ayah mereka dan kakek Hanggeng main golf. Duh, si bungsu itu kecil-kecil gayanya sudah seperti orang dewasa saja. Haha. 

"Samchon~~"

"Samchon gak punya uang Sandeulie."

"Boohong!"

Tampaknya Sandeul tuh memang tidak percaya. Biar percaya jadi pamannya tunjukkan deh isi dompetnya yang memang kosong.

"Tuh kan enggak ada uangnya." Iya sih kosong. Tapi Sandeul bisa lihat ada beberapa buah kartu di dalam dompet pamannya itu.

"Yaudah belinya pakai ini aja. Kan bisa kayak appa." Ujar si cantik mengambil kartu warna hitam dari dompetnya.

Waduh, waduh, waduh! Bisa gawat kalau Sandeul pakai yang itu. Bisa bangkrut tidak punya betulan pamannya. Padahal tadi pagi pamannya sudah diwanti-wanti untuk tidak boros.

Paman mereka bukannya pelit kok. Tapi dirumah peristirahatan yang mereka tinggali juga kan masih banyak tersedia banyak makanan dan jajanan.

Apalagi ibunya Nini juga sudah mengingatkan kalau dua krucil itu jangan jajan. Karena nanti tidak bisa makan malam karena kenyang duluan.

"Sekarang samchon tanya yang buat beli jajan itu pakai apa?"

"Uang."

"Terus yang dipegang Sandeulie apa?"

"Kartu."

"Itu uang bukan?"

"Bukan."

"Nah itu tahu!" Lalu cepat-cepat sang paman mengambil kembali kartu miliknya dan menyimpannya di dompet.

Sandeul saja sih yang terlalu polos. Jadi mau-mau saja dibodohi. Tapi ngomong-ngomong ini si Nini kemana!!!!

"Adooooh, Nini!!!!" Sampai serak pamannya.

Eh, sudah bikin panik tahu-tahu si tengil itu muncul dengan wajah tanpa dosa. Malah cengangas cengenges. Ditangannya ada bungkusan plastik hitam berisi sosis bakar. Dan ditangan yang satunya lagi sedang memegang permen lolipop.

"Ih, samchon cariin dari tadi. Itu apa? Nini dapat dari mana itu?"

"Ya beli dong samchon. Masa minta." Jawab Nini.

"Nuna mau sosis?"

Heran deh pamannya dapat uang dari mana anak itu.

"Mau, mau. Eh, tidak ah. Nuna maunya pizza. Tapi samchon gak punya uang." Ujar Sandeul menunjuk jajaran pizza berukuran besar disana.

Pamannya yang mendengar itu mah acuh saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pamannya yang mendengar itu mah acuh saja. Karena kan janjinya cuma mau jalan-jalan saja. Yang bikin hoax ya si Nini. Siapa juga yang bilang mau traktir. Dasar tuh tuyul satu.... huhuhuhu ingin sekali rasanya paman pites itu anak.

"Oh, mau pizza. Okeh, yuk masuk. Nini yang beliin. " Katanya sombong.

Lah memangnya punya uang dia?

"Tuh lihat uangnya Nini banyak kan. Hehehe."

Astaga! Mata pamannya sampai terbelalak. Dapat dari mana Nini uang sebanyak itu.

"Tadi Nini minta uang jajan sama harabojie. Tapi karena harabojienya lagi di toilet. Katanya ambil aja di dompet. Ya jadi Nini ambil semua deh. Nuna yuk kita beli pizza!"

"OMO. OMO!!!" Pamannya langsung pasang wajah suram tuh. Nini tuh ya tengilnya kebangetan. Tapi paman mereka itu bertaruh kalau sebenarnya Nini pun tidak tahu jumlah uang yang dia ambil.

Walah, uang yang diambilnya itu bahkan bisa untuk membeli seratus loyang pizza ukuran besar.

"Beneran Nini ya?"

"Iya dong. Nuna mau pizza topping apa? Bilang aja Nini yang bayarin." Katanya sambil kipas-kipas pakai uang.

"Yeay, Nini mah baik. Enggak kayak samchon gak punya uang."

"AIGOO, CKCKCK." Dalam hatinya paman mereka membantin. Calon calon perayu gadis tuh si Nini.

"Wleee samchon kere!!!"

'KRETEK, KRETEK'

Ups, itu adalah bunyi suara jari jemari paman mereka. Sepertinya beneran mau dipites tuh si Nini. Hahahahahaha.

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20190406.15:26
.
.
.
See ya^^

The Tripple Cho's HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang